Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sukoharjo

Cara Unik Warga Wirogunan Sukoharjo Bayar Pajak Pakai Sampah

Di banyak tempat, sampah kerap memicu permasalahan sosial hingga pencemaran.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Khoirul muzaki
Warga Rt 2 Rw 4 Desa Wirogunan Sukoharjo memilah sampah di Bank Sampah, Selasa (23/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Di banyak tempat, sampah kerap memicu permasalahan sosial hingga pencemaran lingkungan. 

Tapi di RT 2 RW 4 Dukuh Cucukan, Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, sampah justru menjadi barang bernilai jual. 

Menariknya, dari sampah yang dikumpulkan, warga bisa membayar pajak bumi dan bangunan, bahkan lebih. 

Pandemi Covid 19 sempat membuat ekonomi masyarakat terpuruk. Akibatnya, presentase pembayaran PBB tahunan pun menurun. Tidak terkecuali di Kecamatan Kartasura, termasuk Desa Wirogunan. 

Nuari Tri Baskoro,  Kadus Cucukan mengatakan, di wilayahnya, khusus di Rt 2 Rw 4, selama ini pengelolaan sampah sudah berjalan. Warga memiliki Bank Sampah Lestari untuk menampung sampah lalu dijual ke pengepul.  

Warga menukar sampah plastik atau kardus dengan uang untuk membantu meringankan perekonomian mereka. 

"Namanya Sambel Bajak, sampah beres lunas bayar pajak, " katanya, Selasa (23/8/2022) 

Untuk memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak, pemerintah mendorong warga untuk menabung uang hasil penjualan sampah

Warga di Rt 2 Rw 4 kini tak lagi menukar sampahnya dengan uang. Uang itu ditabung untuk membayar PBB yang menjadi kewajiban warga pemilik tanah dan bangunan. 

Dengan begitu, diharapkan, presentase penerimaan PBB bisa optimal meski masih dalam suasana Pandemi Covid 19. 

"Untuk membayar PBB masih sisa. Sisanya dikembalikan ke warga, " katanya

Setiap beberapa hari sekali, kata dia, warga menyetor sampah yang dikumpulkan di rumah masing-masing ke Bank Sampah. 

Di situ, pengelola Bank Sampah langsung memilah atau memisahkan sampah plastik dan kardus. 

Sampah tak dibiarkan menumpuk di gudang. Karena saat itu juga, sampah langsung diambil oleh pengepul dan ditebus dengan uang. 

"Gak ditimbun, langsung diambil pengepul, " katanya

Bukan hanya meringankan perekonomian warga, khususnya untuk membayar pajak, keberadaan Bank Sampah juga bisa mengurangi dampak buruk dari pencemaran sampah

Sampah bukan hanya merusak pemandangan dan menimbulkan pencemaran, namun juga menjadi sumber penyakit. 

"Busa mengurangi tumbuh kembangnya jentik nyamuk, karena gak ada air tergenang di sampah plastik," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved