Berita Sukoharjo
Begini Pesan Bupati Sukoharjo Etik Suryani Saat Pimpin Upacara Hardiknas
Berikut pesan Bupati Etik Suryani dalam Upacara Peringatan Hari Otda dan Hardiknas Tahun 2024 di Halaman Setda Kabupaten Sukoharjo, Kamis (2/5/2024).
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 di Halaman Setda Kabupaten Sukoharjo, Kamis (2/5/2024).
Upacara juga diikuti Wakil Bupati, Agus Santosa, serta pejabat Forkopimda.
Etik Suryani menyampaikan, tujuan otonomi daerah pada hakikatnya adalah pemberian sebagian besar kewenangan, khususnya kewenangan konkuren yang diberikan kepada daerah.
Dengan dilaksanakannya otonomi daerah, sistem pemerintahan yang awalnya pada masa Orde Baru bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik, namun bukan merupakan desentralisasi penuh melainkan desentralisasi sebagian.
Baca juga: Meriahnya Nobar Timnas Indonesia di Simpang Lima Sukoharjo, Bupati Lesehan Bersama Ribuan Warga
Baca juga: Polres Sukoharjo Gelar Apel Konsolidasi TNI-Polri, Penanda Berakhirnya Operasi Ketupat Candi 2024
"Sejak lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah hingga 2024, Daerah Otonom di Indonesia berjumlah 38 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota."
"Ini sebagai satu kesatuan dalam kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang akan terus berjalan sebagai komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Etik Suryani.
Bupati melanjutkan, saat ini yang menjadi tujuan bersama adalah untuk mencapai tujuan Indonesia Emas pada 2045, satu abad Indonesia merdeka.
Pencapaian Indonesia Emas diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh hasil-hasil pembangunan secara merata dan meminimalkan ketimpangan di dalam masyarakat dan antar daerah yang ada di Indonesia.
"Sekaligus dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 ini, telah diketahui bersama selama lima tahun terakhir, Gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan tentang tantangan dan kesempatan yang dimiliki untuk memajukan pendidikan Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar.
Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Baca juga: Hari Pertama Bupati Etik Suryani Ngantor Usai Lebaran, Halal Bihalal Bersama ASN Pemkab Sukoharjo
Baca juga: Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo
Pada awal perjalanan, disadari bahwa membuat perubahan butuh perjuangan.
Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah dimulai serempak ternyata dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi.
Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis.
Sritex Bangkrut, Puluhan Warung di Sekitar Pabrik Pilih Tutup |
![]() |
---|
Divonis 10 Tahun Penjara, Kepsek Pelaku Pelecehan terhadap 20 Siswa di Sukoharjo Masih Bisa Tertawa |
![]() |
---|
Pria Kartasura Sukoharjo Digeruduk Warga karena Sebar Foto Bugil Tetangga dan Minta "Jatah" |
![]() |
---|
Ular Piton Melingkar di Kandang Ayam Kagetkan Warga Sukoharjo, Damkar: Terlihat Kekenyangan |
![]() |
---|
Update Kasus Tita Digugat Rp 120 Juta, Eks Perusahaan di Sukoharjo Jelaskan Tujuan Perjanjian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.