Berita Semarang
Kenangan Kebun Binatang Tegalwareng, Kabun Binatang Pertama di Kota Semarang, 2 Hewan Ini Jadi Idola
Sejumlah warga Kota Semarang yang berusia 50 tahun ke atas masih mengenang ketika kebun binatang tersebut beroperasi
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dahan dari pohon-pohon besar yang ada di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, seolah menjadi payung dari terik sang surya.
Hal itu membuat kawasan tersebut teduh di tengah panasnya cuaca siang hari di Kota Semarang.
Beberapa pelajaran juga nampak bermain di bawah rindangnya pepohonan yang ada di TBRS.
TBRS dikenal warga Kota Semarang sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan basecamp grup wayang orang Ngesti Pandowo.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gedung DPRD Pati Disatroni Maling, Dokumen-Dokumen Penting Raib
Baca juga: Video Kisah Haru Pengayuh Becak di Kota Lama Semarang, Sering Menahan Lapar Seharian
Namun belum banyak yang tahu, jika kawasan tersebut dulunya adalah Kebun Binatang Tegalwareng.
Kebun binatang tersebut merupakan kebun binatang pertama di Kota Semarang.
Kebun Binatang Tegalwareng beroperasi selama 31 tahun, dari 1954 hingga 1985.
Sejumlah warga Kota Semarang yang berusia 50 tahun ke atas masih mengenang ketika kebun binatang tersebut beroperasi.
Bahkan masyarakat yang pernah berkunjung ke Kebun Binatang Tegalwareng, masih hafal dengan nama-nama binatang di kebun binatang tersebut.
Sukasno (52) warga Tegalsari Kota Semarang misalnya, ia mengingatkan betul nama binatang populer yang ada di Kabun Binatang Tegalwareng.
"Yang paling terkenal itu simpanse dan gajah, simpanse diberi nama Epen, dan gajah diberi nama Hasan," tuturnya, Kamis (25/8/2022).
Menurut Sukasno, dua binatang tersebut jadi binatang kesayangan pengunjung saat itu.
"Saya sering ke Kebun Binatang Tegalwareng saat berusia belasan, ya kalau kesana langsung melihat Hasan dan Epen," ucapnya.
Saat itu, Kebun Binatang Tegalwareng mempunyai koleksi binatang yang cukup lengkap.
Selain gajah dan sipanse, harimau hingga rusa juga ada di kebun binatang tersebut.
Dari koleksinya, Kebun Binatang Tegalwareng jadi jujugan masyarakat dari beberapa daerah untuk berlibur.
Pada 1985 Kebun Binatang Tegalwareng direlokasi ke Tinjomoyo kelurahan Sukorejo kecamatan Gunungpati.
Kebun Binatang Tinjomoyo pun akhirnya kembali dipindahkan pada 2006 ke wilayah barat Kota Semarang, yang kini dikenal sebagai Semarang Zoo.
Meski kebun binatang di Kota Semarang pindah beberapa kali, namun kenangan Kebun Binatang Tegalwareng, masih jadi cerita tersendiri bagi warga Kota Semarang.
"Beda, kalau dulu tidak seramai sekarang. Walaupun harus menggunakan transportasi umum untuk datang ke kebun binatang, namun masih sangat mengasyikkan saat sampai dan bisa melihat koleksi binatang," tutur Joko (60) warga Semarang Barat, yang acapkali berkunjung ke Kebun Binatang Tegalwareng di tahun 1983 saat berusia belasan.
Kebun Binatang Tinjomoyo juga pernah ia kunjungi bersama keluarga dan rekannya.
"Tapi karena lokasi Kebun Binatang Tinjomoyo jauh dari pusat kota saya tidak sering kesana, di wilayah tersebut waktu itu angkutan umum juga jarang," tutur Joko.
Joko menambahkan, kebun binatang di wilayah barat Kota Semarang atau Semarang Zoo jauh berbeda dengan Kabun Binatang Tegalwareng.
"Sekarang kan eranya canggih, memang lebih maju di sana, tapi tetap paling terkenang adalah Kebun Binatang Tegalwareng dengan gajah yang bernama Hasan," tambahnya. (*)