Berita Nasional
Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J Perlahan Terkuak, Ini Kata Kapolri dan DPR
Satu hal yang hingga kini menjadi tanda tanya besar terkait pembunuhan berencana pada Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat J adalah motif
TRIBUNJATENG.COM - Satu hal yang hingga kini menjadi tanda tanya besar terkait pembunuhan berencana pada Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J adalah motif.
Apa yang membuat Ferdy Sambo sedemikian naik pitam?
Perlahan hal itu mulai terkuak.
Meskipun Polri tak mengungkapkan motifnya, seiring berjalannya waktu, teka-teki motif dugaan pembunuhan berencana yang ditengarai dilakukan Sambo bersama empat tersangka mulai terkuak.
Baca juga: Dokter Richard Lee Mengaku Bingung Dilaporkan Pengacara Persatuan Dukun: Kok Diterima ya Laporannya
Baca juga: Panser dan Snex Ucapkan Selamat Datang Pada Sosok Ini Buat Gantikan Sergio Tukangi PSIS: Welcome
Hal ini bermula dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers, Selasa (9/8/2022).
Saat itu, Mahfud mengungkapkan bahwa motif penembakan Brigadir J hanya boleh didengarkan orang dewasa.
“Karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa,” kata dia.
Namun, ketika menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (22/8/2022) Mahfud enggan menjelaskan rinci tentang motif itu.
Ia menyerahkan pengungkapan motif pada pihak kepolisian sebagai penyidik perkara.
Merendahkan martabat
Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menceritakan pengakuan Sambo soal kematian Brigadir J.
Dalam konferensi pers Kamis (11/8/2022), Andi menyampaikan, mantan Kadiv Propam Polri itu mengaku meminta Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir J.
Motif Alasannya, Sambo naik pitam karena mendapat laporan Putri Candrawati, istrinya mendapatkan tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga dari Brigadir J.
Peristiwa itu diduga terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
“Oleh karena itu, kemudian tersangka FS memanggil tersangka RR (Ricky Rizal) dan tersangka RE (Richard Eliezer) untuk melakukan pembunuhan, untuk merencanakan pembunuhan terhadap almahrum Yosua,” ujar dia.