Berita Semarang
Prosesi King Ho Ping di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Saat para Arwah Berpesta
Berbagai makanan yang disiapkan dikatakan Ninik dalam rangka king ho ping atau sembayangan arwah
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang wanita paruh baya nampak sibuk di salah satu ruang yang ada di Klenteng Tay Kak Sie Kota Semarang.
Sedari pagi ia menyiapkan makanan yang ia ditata di meja panjang yang ada di salah satu ruang klenteng.
Berbagai jenis makanan diletakkan sedemikian rupa, dari kue, bubur, hingga kudapan lainnya.
Berjam-jam wanita itu mondar-mandir dan menata makanan di meja panjang tersebut.
Baca juga: Tatapan Nanar Randy yang Divonis Hukuman Mati, Kisah Asmara Masa SMA Menemukan Akhir Tragis
Baca juga: Benarkah Insiden Sofa Pemicu Kemarahan Ferdy Sambo? Cerita Putri Candrawathi Dinanti
Setelah meja panjang itu dipenuhi makanan, wanita bernama Ninik Mariati itu bergegas mengambil beberapa minuman.
Minuman tersebut juga ia tuangkan ke gelas kecil untuk diletakkan di meja panjang yang dipenuhi berbagai makanan.
Namun hingga pekerja Ninik selesai, tak terlihat satupun orang yang datang.
Padahal meja panjang tersebut telah dipenuhi gunungan makanan, layaknya akan menggelar pesta besar.
Saat ditanya untuk disajikan ke siapa makanan tersebut, Ninik hanya tersenyum.
Wanita berambut pendek itu hanya berujar, yang pesta tak kasat mata.
"Yang datang ke pesta tidak terlihat, karena makanan ini untuk arwah," ucapnya, Jumat (26/8/2022).
Berbagai makanan yang disiapkan dikatakan Ninik dalam rangka king ho ping atau sembayangan arwah.
"Makanan dan minuman ini untuk para arwah terlantar," terangnya.
Ninik juga masih disibukan mempersiapkan berbagai pernik di dekat meja panjang tersebut.
Ninik merupakan satu di antara pengurus Klenteng Tay Kak Sie, dan setiap tahun membantu menyiapkan makanan untuk arwah.
Di tengah aktivitasnya, Ninik mengatakan, masyarakat Tionghoa percaya pada saat sembayangan arwah pintu alam baka dibuka.
"Kami percaya satu bulan ini para arwah diberi kesempatan mendatangi keluarga," tuturnya.
Ia menjelaskan, karena hal itu, sembayangan arwah digelar di Klenteng Tay Kak Sie.
"Arwah yang punya keluarga pastinya diberi sesaji oleh keluarganya, beda dengan arwah yang terlantar dan tidak punya keluarga. Untuk itu sesaji kami siapkan untuk mereka dan para leluhur," jelas Ninik.
Sebelum sembayangan dimulai, persiapan yang dilakukan Ninik telah rampung.
Ia pun bergegas untuk mengikuti prosesi sembayangan arwah.
Sebelum pergi, ia berujar sesaji yang ditata juga ada yang vegetarian.
"Memang bentuknya seperti daging babi maupun ayam, namun ini terbuat dari tepung. Karena kami percaya ada arwah yang vegetarian juga," tambahnya. (*)