Berita Semarang
Mengenal Seni Fotografi Jalanan Bersama Erik Prasetya, 25 Tahun Lebih Mengabadikan Momen di Jalanan
Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang mengadakan Ruang Rabu Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP)
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Ketertarikan Erik Prasetya dalam memotret tentu saja karena pengalaman yang menarik saat ia terjun dan merasakan sendiri euforia memotret dan mampu berada di situasi tertentu dan melaporkanya melalui hasil foto.
“Persoalan yang banyak ini yang harus kita tahu. Ibaratnya kita itu seperti orang yang meminjamkan tubuh dan skill untuk berada pada situasi-situasi tertentu dan melaporkannya," tambanya.
Erik menegaskan, saat ia merasakan dengan tubuh, apa itu sesak napas, apa itu polusi yang ada di lapangan, apa itu trotoar jelek, serta kenapa di sepanjang trotoar ini terdapat kursi dan seringkali digunakan oleh pedagang kaki lima.
"Kemudian saat kita merasakannya, ini menjadi pengalaman tubuh," pungkasnya.
Erik Prasetya termasuk dalam 20 fotografer paling berpengaruh di Asia menurut The Invisible Photography Asia pada tahun 2012.
Erik Prasetya sendiri pernah menempuh pendidikan di Jurusan Tambang Institut Teknologi Bandung (ITB) dan memutuskan menjadi fotografer dan bekerja untuk foto jurnalistik, antropologi, maupun iklan dan minatnya pada manusia di kota. (arh)
Baca juga: Wali Kota Pekalongan dan Istri Ikuti Touring Kebangsaan Gunakan Motor Jadul
Baca juga: Lautan Manusia dalam Riuhnya Pawai Karnaval Tingkat Kabupaten Blora
Baca juga: BERITA LENGKAP : Pemakaman Susyana Lukminto dan Inilah Sosok Penerus PT Sritex Group
Baca juga: Pagelaran Wayang Kulit Dalang Muda, Bupati Husein Minta DKKB Hidupkan Kesenian Banyumas
Baca juga: HEBOH DI UNAIR : Mahasiswi Ini Bentangkan Spanduk Bismillah Jadi Mantu Pak Ganjar