Berita Kudus
23 Pemain ASTI Kudus Tampil Dalam Elite Pro Academy 2022
Sebanyak 23 pemain sepakbola ASTI Kab. Kudus tampil pada ajang Elite Pro Academy.
Penulis: raka f pujangga | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sebanyak 23 pemain sepakbola Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) Kabupaten Kudus tampil pada ajang Elite Pro Academy (EPA) 2022 untuk kelompok usia 14 tahun (U-14), 16 tahun (U-16) dan usia 18 tahun (U-18).
Jumlah pemain yang terlibat dalam kompetisi usia muda di bawah naungan klub peserta Liga 1 PSSI tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2021 lalu yang hanya tembus sebanyak dua pemain.
Chief Executive Officer (CEO) ASTI Kudus Arif Budiyanto mengatakan,para pemain ASTI sebagian terjaring ikut EPA setelah melalui seleksi dan talent scouting atau pemantauan bakat saat mereka tampil di sejumlah kejuaraan nasional.
“Ada dua metode sampai mereka bisa masuk dalam EPA ini karena seleksi dan talent scouting,” ucapnya, saat ditemui disela-sela latihan di Lapangan Ngembalrejo, Senin (29/8/2022) sore.
Menurutnya, para pemain tersebut memperkuat Liga EPA di klub RANS dan Madura United masing- masing tujuh pemain, Dewa United dan Persikabo Bogor masing- masing tiga pemain, Borneo FC dua pemain, serta PSIS Semarang satu pemain.
"Kompetisi EPA U16 dan U18 sudah berjalan mulai 6 Agustus lalu. Sedangkan kompetisi EPA U14 baru dimulai 4 September mendatang," ujar Arief.
Menurutnya para pemain ASTI itu dikontrak selama musim kompetisi berjalan. Selama ikut kompetisi para pemain mendapatkan akomodasi, dan mereka berhak menerima uang saku tergantung dari masing-masing klub.
“Pemain beruntung di usia pembinaan ini, antara lain Alessandro Nesta di Borneo FC, Alfiansyah masuk ke Madura United, Komang Alit ke Rans dan Alfian Daniel di Persikabo,” ujar dia.
Pihaknya berharap, para pemain ASTI yang lolos dalam EPA bisa memanfaatkan kesempatan itu sebaik- baiknya. Sebab tidak semua sekolah sepak bola (SSB) di Kudus bisa mengirimkan siswanya ke tingkat nasional.
"Kami mendukung penyaluran anak- anak ke jenjang lebih tinggi. Jadi anak-anak punya pengalaman bertanding ke tingkat nasional," ungkapnya.
Anak didiknya yang ikut kompetisi EPA, akan kembali ke ASTI Kudus lagi jika ajang tersebut sudah selesai. Namun tidak menutup kemungkinan mereka melanjutkan di klub sepakbola yang dibelanya saat ini.
"Bila memang dinilai istimewa sangat mungkin ditarik akademi dari liga 1 tersebut," tegasnya .
Peserta didik ASTI Kudus, Alesandro Nesta mengaku senang dan bersyukur karena berhasil mengikuti ajang tersebut dan lolos masuk ke klub sepak bola Borneo FC.
“Saya mempersiapkan diri selama satu bulan menjelang seleksi,” kata dia.
Sejumlah persiapan yang dilakukan di antaranya yaitu latihan rutin, penguatan mental, dan tambahan program dari pelatih.
“Di Borneo FC rencananya akan bermain pada posisi sayap kanan,” kata dia. (*)