Guru Berkarya
Meningkatkan Aktivitas Belajar Bioteknologi dengan Discovery Learning Experimen
Discovery lerning dengan metode eksperimen merupakan kegiatan belajar peserta didik yang melibatkan semua aspek pembelajaran.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Oleh: Karwati Widyorini.S.Pd., Guru IPA SMP N 2 Dukuhwaru Kab. Tegal
Discovery learning dengan metode eksperimen merupakan kegiatan belajar peserta didik yang melibatkan semua aspek pembelajaran.
Peserta didik akan belajar lebih mandiri dan merdeka.
Penulis akan memperbaiki metode pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi bioteknologi kelas IX di SMP N 2 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Dalam menerapkan discovery learning, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif (Sardiman, 2005:145).
Guru harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi seorang problem solver atau ilmuwan kecil.
Melalui discovery learning, peserta didik menemukan jati diri sendiri dan mempelajari konsep dalam bahasa yang dimengerti mereka.
Dengan demikian, guru yang menerapkan discovery learning dapat menempatkan peserta didik pada kesempatan-kesempatan dalam belajar yang lebih mandiri.
Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contohcontoh yang dijumpainya dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Penerapan discovery learning pada pelajaran IPA materi bioteknologi kelas di IX SMP N 2 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Materi bioteknologi yang dipelajari yaitu bioteknologi konvensional di bidang pangan.
Tujuan pembelajaran pada materi bioteknologi ini adalah peserta didik dapat membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yaitu tape singkong.
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu eksperimen.
Peserta didik melakukan eksperimen membuat tape singkong.
Eksperimen ini terdiri dari tahap persiapan alat dan bahan, proses pembuatan dan produk.
Pelaksanaan eksperimen pembuatan tape singkong dilakukan di rumah peserta didik.
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan peserta didik antara lain panci, kompor, pisau, daun singkong, baskom, singkong dan ragi tape.
Pada aspek persiapan alat dan bahan peserta didik melakukan aktivitas mencari alat dan bahan, sehingga peserta didik aktif dalam belajar.
Pada aspek proses pembuatan tape singkong yaitu peserta didik mengupas singkong dengan pisau, mencuci sampai bersih, dilanjutkan mengukus singkong pada panci sampai matang, menyiapkan baskom yang dilapisi daun singkong, mengolesi singkong dengan ragi dan meletakkan singkong pada baskom dan ditutup rapat.
Pada aspek proses pembuatan tape singkong, peserta didik melakukan aktivitas belajar cukup banyak, sehingga peserta didik aktif dalam belajar.
Pada aspek hasil, peserta didik dapat menyajikan produk berupa tape singkong, sehingga peserta didik menghasilkan produk nyata.
Pada aspek persiapan alat dan bahan, proses pembuatan dan produk akan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yang akan selalu diingat, membiasakan karakter teliti, tanggung jawab, terampil, kreatif dan inovatif.
Penggunaan discovery learning dengan metode eksperimen dapat merangsang peserta didik untuk mencari tahu dan mengkonstruk pemahaman peserta didik terhadap konsep berdasarkan pengalaman belajar.
Keuntungan eksperimen antara lain peserta didik dapat memahami materi pembelajaran dengan baik karena menjalani proses penemuan hasil sehingga dapat mengingat materi dengan baik.
Peserta didik mendapatkan pengetahuan dengan baik. Peserta didik dapat belajar secara mandiri.
Dengan demikian discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya metode eksperimen pada materi bioteknologi di kelas IX SMP N 2 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Penulis berharap model disvovery lerning metode eksperimen dapat diterapkan pada mata pelajaran lain, sehingga dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar peserta didik.(*)