Berita Salatiga
Penyebab AWP Salah Satu Pengeroyok Prajurit Elite Kostrad di Salatiga Tewas Masih Didalami
Penyebab meninggalnya AWP salah satu pengeroyok anggota TNI prajurit elite Kostrad di Salatiga masih didalami pihak aparat.
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Penyebab meninggalnya AWP salah satu pengeroyok anggota TNI prajurit elite Kostrad di Salatiga masih didalami pihak aparat.
Disebutkan sebelumnya AWP bersama empat rekannya mengeroyok anggota TNI bernama Pratu RW pada Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 13.40 WIB.
Pratu RW mengalami luka-luka begitu juga lima orang yang mengeroyoknya.
Meski demikian, satu orang pengeroyok berinisial AWP warga Temanggung akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Mobil Berpelat TNI Mencoba Menculik Puluhan Siswi SMP
Baca juga: Kesaksian Orang Dekat AWP, Pengeroyok Anggota TNI Salatiga yang Tewas: Tak Ada Pengeroyokan
Baca juga: Mengapa AWP Temanggung Pengeroyok Anggota TNI Meninggal? Brigjen Tatang: Ditangani Denpom dan Polisi
Kasus pengeroyokan anggota TNI ini ditangani Denpom IV/3 Salatiga berkoordinasi dengan Polres Salatiga.
"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran pers, Jumat (2/9/2022).
Anggota TNI yang dikeroyok di Salatiga yakni Pratu RW anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga.
Saat kejadian pengeroyokan, Pratu RW sedang memboncengkan istri yang sedang hamil 6 bulan.
Pratu RW mengalami luka-luka dan bengkak pada bagian wajah serta harus dirawat di RST Dr. Asmir Salatiga, setelah dikeroyok oleh lima pemuda bertato dan dalam pengaruh minuman keras di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta, Jumat,(2/9/2022) membenarkan terjadinya pengeroyokan terhadap Pratu RW oleh lima pemuda yang diduga preman tersebut.
Kadispenad menyampaikan bahwa kejadian tersebut berawal saat Pratu RW yang membonceng istrinya, D yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran.
Di perjalanan keduanya diserempet kendaraan Pickup Suzuki Carry yang dikendarai sdr. Argo Wahyu Pamungkas (AWP)beserta 4 orang temannya.
"Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak menghiraukan dan sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh sdr. Argo Wahyu Pamungkas serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut," ujarnya.
Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, lanjut Brigjen Tatang, meminta pertolongan di WAG leting suaminya yang kemudian melakukan pencarian dan menemukan pelaku pengeroyokan.
Pelaku kemudian dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad dan selanjutnya dibawa ke RST Dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka.