Berita Semarang
Ucup Ojol Semarang akan Kurangi Rokok dan Kopi Imbas Harga Pertalite Naik
Kenaikan harga BBM bikin sejumlah ojol Semarang kencangkan ikat pinggang. Mereka harus memangkas pengeluaran supaya tetap membawa uang ke rumah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Seperti yang diumumkan pemerintah, ada tiga jenis BBM harganya naik meliputi pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi.
Rinciannya, pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter.
Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter
"Lihat di berita stok pertalite sampai Oktober jadi saya mengira akan naik di bulan tersebut," kata Ojol Semarang, Machfud (48) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (3/9/2022).
Ia pun kelabakan ketika mendengar kabar naiknya harga BBM yang diumumkan mendadak.
Ia lantas mencari SPBU terdekat untuk mengisi tangki bensinnya.
Sayang selepas mendatangi tiga SPBU semuanya tutup karena sedang penyesuaian harga.
"Iya tadi ke SPBU Kaligarang, Pamularsih, dan Manyaran semuanya tutup untuk penyesuaian harga ya sudah pasrah beli pas harga sudah naik," ungkapnya.
Kendati pasrah harga BBM naik, warga Ngaliyan itu meminta stok BBM khususnya pertalite harus selalu ada.
Sebab, beberapa bulan terakhir kesusahan mencari pertalite khususnya di wilayah Ngaliyan.
"Mau gimana lagi, harga BBM naik mau ditahan ya ga bisa, solusinya ya stok harus selalu ada biar Ngojol enak," katanya.
Baginya kenaikan harga pertalite memang akan berdampak baginya.
Motornya sehari menghabiskan 3 sampai 4 liter pertalie. Artinya anggaran untuk bensin membengkak sekira Rp7 ribu hingga Rp10 ribu dalam sehari.
Hal itu lebih baik semisal harus pakai pertamax yang harganya lebih mahal.