Guru Berkarya
Collaborative Coaching dengan Model GROW Meningkatkan Kinerja Guru
Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah khususnya kinerja guru dalam penguasaan kompetensi guru diantaranya guru kurang kreatif
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Oleh: Arief Budiono, S.Pd.SD., Kepala SDN Dadirejo 01 Kabupaten Pati
Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah khususnya kinerja guru dalam penguasaan kompetensi guru diantaranya guru kurang kreatif dalam menentukan model pembelajaran, guru belum mampu memahami dan mengembangkan potensi peserta didiknya, guru kesulitan dalam menguasai peserta didik dan masih banyak lagi hambatan-hambatan yang lainya.
Hal ini merupakan salah satu kendala dalam mewujudkan mutu sekolah.
Kinerja guru merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengemban amanah serta tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar,membimbing, dan mengarahkan peserta didik dalam mencapai tingkat kedewasaan dan kematangannya.
Dengan mencermati kondisi seperti ini kepala sekolah dapat melakukan upaya inovasi dalam pembinaan guru dengan coaching sebagai metode yang efektif dalam pembinaan kinerja guru.
Collaborative coaching merupakan cara kolaborasi antar guru dan kepala sekolah untuk saling bekerjasama dimana kepala sekolah bersama dengan rekan guru membentuk tim untuk membimbing atau membina kepada rekan guru yang mengalami hambatan atau permasalahan dalam kinerja guru dengan dibimbing dan dibina oleh guru profesional yang berpengalaman untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan kinerja, dengan cara menggali potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kinerjanya. Senada pandangan Lee et. al., (2019) bahwa coaching dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan meningkatkan hubungan antara coach dan coachee, dan meningkatkan kepuasan, keterlibatan, dan retensi karyawan. Sedangkan Johnson (2012) berpendapat kerjasama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit, sehingga akan mungkin untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri, belajar menghargai orang lain, mendengarkan dengan pikiran terbuka, dan membangun persetujuan bersama. Adapun langkah-langkah menggunakan collaborative coaching dengan model GROW.
GROW kepanjangan dari Goals, Reality, Option dan Will. Goal adalah tujuan yang hendak akan dicapai dalam proses coaching dalam tahap ini merupakan tahapan pertama dalam coaching yaitu mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh guru yang dibina.
Selanjutnya Reality (realitas) merupakan eksplorasi tentang kondisi guru yang dibina sekarang tentang apa yang menjadi permasalahan yang dihadapinya.
Pada tahap ini guru yang dibina didorong kesadaranya dengan menggali potensi yang dimilikinya, dibangkitkan semangatnya oleh guru pembina dengan tujuan meningkatkan motivasinya.
Tahap selanjutnya adalah Options penentuan pilihan dimana dalam tahap ini merupakan tahap lanjutan setelah guru yang dibina menemukan realitas dari sebelumnya. Dari realitas yang telah ditemukan guru yang dibina lalu dikembangkan supaya guru yang dibina dapat menentukan pilihan-pilihan yang cocok untuk dilakukannya.
Setelah apa yang menjadi solusi ide dari guru yang dibina disampaikan oleh guru pembina disini disimpulkan dulu untuk disepakati.
Dari ketiga tahapan sebelumnya ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran guru yang dibina.
Setelah kesadaran guru yang dibina telah dicapai nantinya guru yang dibina akan mendapatkan kejelasan dalam menemukan solusi atau ide yang dimilikinya.
Guru yang dibina dengan sendirinya akan termotivasi untuk mengambil tindakan terhadap perubahan yang akan dilakukannya.
Manfaat coaching bagi kinerja guru dapat diukur dengan meningkatnya employee engagement yaitu kerjasama antar individu, kolaborasi, motivasi guru yang dibina dan tercapainya obyektif kinerja guru.
Hal ini sejalan dengan pendapat Asbari & Prasetya (2021) mengatakan bahwa seorang coachee akan menerapkan pengetahuan baru mereka yang diperoleh dari proses coaching dari seorang coach professional- pada tugas sehari-hari di tempat kerja mereka, yang berdampak positif pada kinerja individu mereka.(*)