PSS Sleman Vs Persis Solo Tanpa Suporter Laskar Sambernyawa, Ini Pertimbangan Polisi

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Suporter Persis Solo terpaksa tak bisa menyaksikan secara langsung pertandingan PSS Sleman Vs Persis Solo pada Sabtu (10/9/2022).

Hal itu lantaran pihak kepolisian melarang para suporter datang langsung ke stadion.

Menanggapi hal tersebut, pihak PSS Sleman pun meminta pendukung Persis Solo untuk dapat legawa.

Baca juga: 5 Suporter PSS Sleman Meninggal karena Bentrokan dengan Brajamusti Sejak 2016, Masih di Bawah Umur

Baca juga: Klasemen PSIS Semarang Jelang Pekan Kesembilan Liga 1 2022, Masih di Atas Persis Solo

Polda DI Yogyakarta tak mau ambil risiko dengan laga PSS Sleman Vs Persis Solo pada ajang Liga 1 2022-2023 pekan ke-9.

Duel PSS Sleman Vs Persis Solo akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo Sleman, pada Sabtu (10/9/2022) malam.

Kick off laga tersebut pukul 18.15.

Polda DIY mengirimkan surat permohonan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk tidak memberikan kuota penonton bagi tim tamu.

Artinya, suporter Persis Solo tidak diizinkan berangkat ke Stadion Maguwoharjo Sleman.

"Hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat wilayah DIY," ujar Ketua Panpel PSS Sleman, Rangga Rudwino.

"PSS Sleman juga sudah bersurat kepada tim Persis Solo untuk berkoordinasi mengenai hal ini."

"Kami sangat berharap kepada seluruh pendukung Persis untuk menerima hal ini dan tidak memaksakan untuk datang ke stadion dan menonton dari rumah," ungkap Rangga.

Baca juga: Dua Pemain Akademi PSS Sleman Dipanggil Seto Nurdiantoro, Minimalisir Dampak Badai Cedera

Baca juga: Siapa Sosok Pengganti Jacksen F Tiago di Persis Solo? Kaesang Pangarep: Sabar Dulu

Bercermin pada ajang Piala Presiden 2022, oknum suporter Persis Solo membuat onar di Tugu Yogyakarta.

Mereka mengganggu ketertiban lalu lintas di pusat kota meskipun polisi sudah membuat jalur lain bagi suporter Persis Solo yang akan berangkat ke Stadion Moch Soebroto Magelang agar tidak melewati kota.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, bahkan sampai meminta maaf kepada publik terkait insiden tersebut.