Berita Nasional
Selain Pembunuhan Brigadir J, Ada 8 Kasus Polisi Tembak Polisi di Tanah Air sejak 2005
Selain pembunuhan Brigadir J, berikut 8 kasus polisi tembak polisi di Tanah Air.
TRIBUNJATENG.COM - Kasus polisi tembak polisi sedang menjadi perhatian publik.
Kasus yang belakangan ini paling disorot, pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta pada 8 Juli 2022.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih bergulir.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Polisi Tembak Polisi Lampung Ungkap Fakta Baru: Aipda Rudi Rencanakan Pembunuhan
Ferdy Sambo dan istrinya dinyatakan sebagai tersangka atas kematian Brigadir J.
Tak lama setelah kejadian tersebut, kasus polisi tembak kembali lagi terjadi di Lampung.
Aipda Ahmad Karnain, Bhabinkamtibmas di Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah, Lampung, tewas ditembak di rumahnya, Minggu (4/9/2022).
Pelakunya tak lain adalah rekan seprofesinya Aipda Rudi Suryanto, Pejabat Sementara (Ps) Kanit Provos Polsek Way Pengubuan sekaligus rekan sekantor Aipda Karnain.
Berikut 8 kasus polisi tembak polisi di Tanah Air yang berhasil dirangkum oleh Kompas.com:
1. Tahun 2005, perwira polisi bunuh diri setelah tembak rekannya
Pada Rabu (27/4/2005), AKP Ibrahim Gani ditembak rekannya sendiri, Iptu Sugeng Triyono.
Korban adalah Kepala Samapta Polres Jombang, Jawa Timur. Sementara pelaku adalah perwira di bagian administrasi.
Ibrahim ditembak dua kaloi dan satu peluru mengenai dada kiri dan tembus ke ketiak. Usai menembak Ibrahim, Sugeng Triyono menembak kepalanya sendiri hingga tewas.
Peristiwa tersebut terjadi Rabu pagi sekitar pukul 6.30 WIB. Saat Ibrahim sedang membaca koran di ruangan, Sugeng tiba-tiba masuk dan meraih pistol milik Ibrahim yang tergeletak di atas meja.
Ibrahim yang masih bernapas kemudian dibawa ke RSUD Swadana Jombang sebelum akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk menjalani perawatan.
Sebelum dipindah ke administrasi, Sugeng adalah Kepala Unit Lalu Lintas Polres Jombang. Ia dipindah ke administrasi karena sakit.
2. Tahun 2007, atasan tewas ditembak anak buahnya di Semarang
Pada Rabu, (14/3/2007), Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Ajun Komisaris Besar Polisi Lilik Purwanto tewas ditembak anak buahnya sendiri, Brigadir Satu Hance.
Penembakan terjadi pada Rabu pagi sekitar jam 08.00 WIB di ruangan kerja Lilik usai apel pagi di halaman Markas Polwiltabes.
Sebelum penembakan terjadi Hance masuk ke ruangan Lilik dengan dikawal polwan Aiptu Titik. Tak lama kemudian terdengar suara tembakan beruntun. Lilik ditemukan tewas dengan 4 luka tembak di tubuhnya.
Lalu Hance sempat menyendara Aiptu Titik. Sempat terjadi baku tembak antara Hance dengan anggota gegana. Hance yang menjadi anggota Provost itu tewas dengan luka tembak. Sementara Aiptu Titik mengalami luka karena ditembak Hance.
Diduga Hance nekat menembak atasannya karena kecewa dimutasi ke Polres Kendal.
3. Tahun 2013, Kombes ditembak oleh Briptu di Makassar
Pada Sabtu (6/6/2013), Kombes dr Purwadi (50) ditembak Briptu Ishak Trianda (35) di ruang Komite Medik Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
Kombes Purwadi adalah Kepala Rumah Sakit Tingkat II Ujung Pandang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Sulsel.
Sementara Briptu Ishak bertugas sebagao Bintara Pengamanan di Satuan Pengamanan (PAM) Operasi Votal (Obvit) Polrestabes Makssar.
Dikutip dari Tribunnews.com, ia nekat menembak Purwadi karena tersinggung dengan ucapan dokter perwira tinggi tiga bunga itu.
Ada tiga peluru yang bersarang di dada kiri, selakangan kiri, dan paha kiri bawah Purwadi.
Ishak diduga kecewa kepada Purwadi, selaku kepala rumah sakit yang dianggap mengabaikan tata kelola proyek perluasan rumah sakit.
Pembangunan rumah sakit dianggap Ishak tak memperhatikan keselamatan ratusan penghuni asrama polisi yang hanya diposahkan oleh tembak dengan rumah sakit Polri Kelas B.
Peluasan setengah meter membuat akses jalannya bertambah sempit. Hal itu membuat anak Ishak sering jatuh ke lubang.
Sehari sebelum penembakan, Briptu Ishak sempat mendatangi Purwadi. Ia berkata, "Bagimana ini Komandan, galian di depan rumah saya. Nanti anak saya main-main lalu jatuh lagi. Lubangnya dalam."
Kombes Purwadi menjawab, "Kalau anakmu jatuh kamu kubur saja di galian. Terus kalau kamu jatuh juga kamu kubur dirimu bersama anakmu di situ... sekalian"
Hal itu memicu kemarahan Ishak hingga melepaskan tembakan ke Purwadi.
4. Tahun 2014, polisi tembak polisi di Tangerang
Bripka Lasmidi, anggota Tim Buser Satreskrim Polreskro Jatiuwung baku tembak dengan Aipda NBB, anggota Reskrim Polsektro Tigaraksa pada Sabtu (15/2/2014) petang.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Gatot Subroto KM 2, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Tangerang,
Diktip dari pemberitan Kompas.com, akibat kejadian tersebut, Lasmidi tertembak di dada sebelah kiri.
Kasus tersebut berawal saat NBB sedang menyelidiki kasus pencurian kendaraan bermotor dan narkotika.
Ia dan anggota polisi lain serta 2 informan naik angkot untuk menelusuri adanya transaksi curanmor serta narkotika. Saat di angkotm ponsel milik informan diambil oleh anggota Polres Tangerang Kota.
Anggota YON 203 AK mengira ada perampokan dan membuat laporan ke temannya yang bertugas di Polsek Jatiuwung dan diteruskan ke Lasmidi.
Lasmidi pun melakukan pengejaran dan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara sebanyak 3 kali.
NBB yang berada di angkot juga melepas tembakan hingga terjadi baku tembak. Polda Metro Jaya menyebut polisi yang terlibat dalam baku tembak itu memiliki tugas pengungkapan masing-masing dan sama sekali tidak tahu jika saling terkait.
5. Tahun 2019, Brigadir Rangga lepaskan tembakan di Polsek Cimanggis
Pada Kamis, 25 Juli 20219, Brigadir Rangga Tianto secara membabi buta melepaskan tujuh tembakan di Polsek Cimanggis.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 20.50 WIB. Rangga mengelurkan tujuh kali rembakan dari senjata api jenis HS 9 miliknya.
Seluruh tembakan itu mengenak teman seprofesinya, Bripka Rahmat Effendy. Ia tewas seketika dengan luka tembak di bagian dada, leher, paha dan perut.
Kasus tersebut berawal saat Bripka Rahmat mengamankan remaja pelaku tawuran berinisial FZ bersama barang bukti berupa celurit.
Ternyata FZ adalah keponakan Brigadir Rangga yang merupakan anggota Direktorat Polisi Air Badan Pemeliharaan Keamanaan Polri.
Saat itu Rangga menemani orangtua FZ untuk meminta remaja itu dibebaskan. Namun, permintaan itu ditolak Rahmat dengan nada tinggi.
Tersulut emosi, Brigadir Rangga pergi ke ruangan lain, mengambil senjata lalu sehingga terjadi peristiwa penembakan itu.
6. Tahun 2019, polisi tembak polisi di Donggala
Aiptu P nekat menembak rekannya sendiri, Aipda NS di Polsek Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat (8/11/2019).
Sebelum kejadian, Aiptu P tengah membersihkan senjata di Polsek Sirenja dan ia terlibat adu mulut dengan Aipda NS.
Tiba-tiba P menembakan senjata apinya ke arah NS hingga mengenai rahang. Karena panik, P kemudian menembak dirinya sendiri.
Kedua anggota Polsek Sirenje itu segera dilarikan ke RS Bhayangkara, Polda Sulawesi Tengah.
7. Tahun 2021, polisi tembak polisi di Lombok Timur
Pada Senin (25/10/2021), seorang anggota polisi di Lombok Timur, NTB yakni Briptu HT (26) tewas ditembak rekannya sendiri sesama polisi, Bripka MN (36).
Korban bertugas di bagian Seksi Humas Polres Lombok Timur, sementara pelaku merupakan anggota Polsek Wanasaba.
Sebelum penembakan terjadi, Bripka MN yang sedang bertugas diam-diam mengambil laras panjang V2 dan pergi mendatangi rumah HT di BTN Griya Pesona Madani, Lombok Tmur.
Ia kemudian langsung masuk rumah dan menembak korban yang masih mengenakan handuk.
Setelah itu pelaku kembali bertugas setelah sebelumnya mengembalikan senapan ke tempatnya.
Penyidik yang turun tangan menyita ponsel pelaku, istri pelaku dan korban untuk mengungkap motif penembakan itu.
8. Tahun 2022, polisi tembak polisi di Lampung
Aipda Ahmad Karnain, Bhabinkamtibmas di Way Pengubuan, Lampung Tengah, Lampung, tewas ditembak di rumahnya, Minggu (4/9/2022).
Belakangan diketahui bahwa penembak merupakan Aipda Rudi Suryanto, Pejabat Sementara (Ps) Kanit Provos Polsek Way Pengubuan sekaligus rekan sekantor Aipda Karnain.
Kasus polisi terjadi karena dendam Rudi terhadap Kanain.
Puncaknya, Karnain menyebarkan informasi di grup WhatsApp bahwa istri Rudi belum juga membayar uang arisan online.
Pada Minggu malam, Rudi yang yang masih berdinas, diminta pulang oleh istri yang sedang sakit.
Saat di perjalanan, Rudi tiba-tiba membelokkan motornya ke rumah Karnain yang memang tidak terlalu jauh dari rumah pelaku.
Saat itu Karnain sedang berada di teras rumah dan menyuruh Rudi untuk masuk.
Tiba-tiba, Rudi mengeluarkan pistol dan menembak Karnain tepat di dada. Karnain yang terluka berusaha lari ke kamar diduga untuk mengambil pistol miliknya.
Namun, Karnain roboh karena mengeluarkan banyak darah. Sementara Rudi bergegas meninggalkan lokasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " 8 Kasus Polisi Tembak Polisi di Tanah Air, Ada yang Bunuh Diri Usai Menembak Rekannya Sendiri"
Baca juga: Kapolri Ungkap Penyidik Sempat Takut Tangani Kasus Ferdy Sambo