Gempa M 7,6 di Laut Filipina, Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud hingga Minahasa Selatan
BMKG juga memastikan bahwa hingga pukul 09.14 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock)
TRIBUNJATENG.COM - Pasca-gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,6 mengguncang wilayah Laut Filipina pada Jumat (10/10/2025) pukul 08.43.58 WIB, gelombang tsunami terdeteksi di wilayah pesisir Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang tsunami terpantau di Essang pada pukul 09.08 WIB, Beo dengan ketinggian 7 sentimeter, dan Melonguane 3,5 sentimeter.
Masyarakat di kawasan pesisir pun diminta menjauhi pantai dan tepian sungai hingga peringatan resmi dicabut.
Baca juga: 10 Fakta Pernikahan Rp 3 Miliar di Pacitan: Mahar Fiktif, Mobil Camry Rental, dan Kakek Tarman Kabur
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, menjelaskan, gempa tersebut berpotensi tsunami karena terjadi di zona subduksi aktif di bawah Laut Filipina.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi,” kata Daryono dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), tipe patahan yang umum memicu pergerakan dasar laut dan berpotensi tsunami.
Guncangan kuat di Tahuna dan Manado
Gempa yang berpusat pada koordinat 7,23° LU dan 126,83° BT, sekitar 275 kilometer barat laut Pulau Karatung, dengan kedalaman 58 kilometer tersebut dirasakan kuat oleh warga di sejumlah daerah.
Laporan BMKG menyebutkan, guncangan terasa di Tahuna dengan intensitas IV MMI (dirasakan banyak orang di dalam rumah) dan di Manado dengan skala II MMI (benda gantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Daryono.
BMKG juga memastikan bahwa hingga pukul 09.14 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock).
Wilayah waspada tsunami
Hasil pemodelan BMKG menunjukkan tingkat ancaman “Waspada” tsunami di beberapa wilayah pesisir, di antaranya Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan, dan Supiori.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Daryono.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar memastikan kondisi bangunan aman sebelum kembali ke rumah, terutama setelah guncangan kuat.
Imbauan resmi BMKG
Pemerintah daerah yang berada dalam status Awas, Siaga, dan Waspada diminta segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi sesuai prosedur.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tegas Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat memantau pembaruan informasi melalui:
- Instagram/Twitter: @infoBMKG
- Website: www.bmkg.go.id /inatews.bmkg.go.id
- Telegram Channel: InaTEWS_BMKG
- Aplikasi: InfoBMKG dan WRS-BMKG
Tingkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan, Dokter Puskesmas Dapat Bimbingan dari Dokter Spesialis |
![]() |
---|
Dies Natalis Sistem Informasi Telkom University Hadirkan Praktisi Industri, Angkat Tema Perubahan |
![]() |
---|
Respons Bupati Purwakarta Seusai Brigadir Yusuf Viral di Rumah Janda: Malam Ini Om Zein Pulangkan |
![]() |
---|
Dekan FK Unsoed: Wamenkes Baru Bisa Redam Kegaduhan dan Bawa Angin Segar ke Kemenkes |
![]() |
---|
Tsunami 0,17 Meter! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.