Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan PNS Kota Semarang

Kasus yang Libatkan Iwan Budi Sebelum Dugaan Mayat PNS Semarang Ditemukan Terbakar: Sebagai Saksi

Pemkot Semarang telah mendapat laporan terkait penemuan mayat yang diduga pegawai Bapenda, Iwan Budi

Editor: muslimah
istimewa
Iwan Budi dan kondisi motor hangus terbakar 

TRIBUNJATENG.COM - Pemkot Semarang telah mendapat laporan terkait penemuan mayat yang diduga pegawai Bapenda, Iwan Budi.

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, belum dapat memastikan bahwa mayat yang ditemukan di Jalan Marina Raya tersebut adalah Iwan Budi.

Pemkot masih menunggu kepastian dari kepolisian terkait temuan mayat tersebut.

"Kemarin kepala Bapenda mendapat laporan informasi telah ditemukan mayat. Diduga, itu almarhum Iwan Budi, staf Bapenda, tapi kami belum bisa memastikan 100 persen," terang Iswar, Jumat (9/9).

Baca juga: Teman Nongkrong Cerita Ferdy Sambo Beubah Sejak Jadi Jenderal Bintang Satu: Jadi Sombong

Baca juga: Iwan Budi Sempat Salah Seragam Sebelum Berangkat Ngantor, Keluarga Kini Tunggu Tes DNA

Menurut Iswar, hingga saat ini polisi masih bekerja untuk memastikan mayat tersebut benar-benar Iwan Budi atau bukan.

Secara kasat mata, sepeda motor, pelat nomor, nomor rangka, termasuk emblem memang menunjukkan yang dipakai oleh Iwan Budi.

Hanya saja secara saintifik, perlu menunggu hasil dari kepolisian.

“Polisi tentu akan melakukan pemeriksaan DNA dan forensik terhadap temuan mayat tersebut. Hasil forensiknya seperti apa, baru bisa ditentukan itu Iwan atau bukan," ucapnya.

Kasus 2010

Berkait dengan pemanggilan Iwan Budi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi, Iswar menjelaskan, dugaan korupsi tersebut dimungkinkan terjadi pada tahun 2010 silam.

Namun, Iswar mengaku, belum mendalami secara detail tentang dugaan korupsi tersebut.

Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, kata Iswar, pernah dianggarkan penyertifikatan hasil penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) dari BSB.

Anggaran tersebut sebesar Rp 3 miliar.

Namun, anggaran itu tidak digunakan seluruhnya, hanya untuk honor tim.

"Angka Rp 3 miliar tidak digunakan semua. Di mana letak korupsinya, masih pendalaman dengan teman-teman kepolisian," kata Iswar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved