Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Guru BK Rudapaksa Siswi Berulang Kali di Sekolah, Terbongkar saat Ibu Korban Lihat Chat WhatsApp

Kasus rudapaksa ini mulai terbongkar saat orangtua Bunga melihat pesan Whatsapp di HP milik korban.

via tribunnewsbogor
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus rudapaksa terjadi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) merudapaksa siswi berulang kali di sekolah.

Pelaku berinisial HSD.

Baca juga: Siswi SD Diduga Jadi Korban Rudapaksa Kepsek dan Tukang Sapu, Ibu Korban Mengadu ke Hotman Paris

Sedangkan korbannya sebut saja namanya Bunga (16).


Pelaku sudah sebanyak 6 kali merudapaksa Bunga di sejumlah lokasi berbeda.

Pelaku memberikan sejumlah uang kepada korban agar tidak melapor ke orang lain.

Berikut fakta-fakta guru BK rudapaksa siswinya di Kabupaten Mempawah dirangkum Tribunnews.com, Senin (12/9/2022):

Awal terbongkar

Dirangkum dari TribunPontianak.co.id, kasus ini mulai terbongkar saat orangtua Bunga melihat pesan Whatsapp di HP milik korban.

Pesan mencurigakan tersebut ternyata dikirim oleh pelaku HSD yang tidak lain adalah guru BK di sekolah korban.

 
Orang tua Bunga lantas bertanya kepada korban hingga memberanikan diri menceritakan semua tindakan bejat guru BK-nya itu.

Tidak terima anaknya dinodai, orang tua Bunga lantas membuat laporan ke Polres Mempawah April 2022.

Polisi selanjutnya mendalami kasus ini dan berhasil menangkap pelaku.

HDS kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada Agustus 2022.

Beraksi 6 kali

Kasat Reskrim Polres Mempawah, Iptu Wendi Sulistiono membenarkan kasus ini.

Ia menjelaskan berdasarkan pengakuan pelaku, HDS sudah menodai siswinya sendiri sebanyak 6 kali.

Sementara lokasinya berada di sejumlah tempat mulai dari Laboratorium  Fisika sekolah hingga penginapan.

"Pelaku melakukan pelecehan kepada korban sudah sebanyak enam kali, dan terakhir pada bulan April 2022 di Lab Fisika Sekolah," urai Wendi, dikutip dari TribunMempawah.com.

Wendi melanjutkan penjelasannya, pelaku pertama kali rudapaksa korban pada Februari 2022.

Awalnya HDS mengirimkan pesan Whatsapp kepada korban yang meminta dirinya datang ke ruang BK.

"Sesampainya di ruang BK, pelaku berusaha melancarkan aksi bejatnya dan ditolak korban dengan cara mendorong pelaku, namun pelaku tetap memaksa," kata Wendi.

Setelah melancarkan aksinya, HDS memberikan uang Rp 500 kepada korban.

Korban lantas menolaknya, namun pelaku memaksa memasukan uang itu ke saku pakaian korban.

Kini HSD sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Ia terancam dipenjara selama 20 tahun lamanya karena perbuatan bejatnya.

Komentar KPAID

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Kabupaten Mempawah, Kusmayadi memberikan menanggapi terkait kasus ini.

Kusmayadi menyebut, KPAID sudah mengambil langkah untuk memberikan pendampingan kepada Bunga.

Bunga akan dibawa ke psikolog jika terlihat ada indikasi mengalami trauma pascakejadian.

Kusmayadi juga mengungkap, ada 26 kasus kekerasan seksual di wilayah Kabupaten Mempawah yang terjadi selama 2022.

"Ada 26 kasus yang kita lakukan pendampingan, salah satunya yang baru-baru ini kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru kepada siswinya yang masih berusia 16 tahun," ucap dia, dikutip dari TribunPontianak.co.id. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Guru BK di Mempawah Rudapaksa Siswinya, Beraksi 6 Kali di Penginapan hingga Lab Fisika

Baca juga: Pulang Sekolah, 3 Bocah Dicegat Kakek Cabul Pamer Alat Kelamin di Jalan Raya

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved