Berita Nasional
Bharada E Syok, Mundur Setelah Menembak Prigadir J, Pengacara Kembali Jelaskan Kronologi Peristiwa
Setelah melakukan tiga sampai empat tembakan, tersangka Richard Eliezer alias Bharada E disebut sempat mengalami syok
TRIBUNJATENG.COM - Setelah melakukan tiga sampai empat tembakan, tersangka Richard Eliezer alias Bharada E disebut sempat mengalami syok.
Karena itulah, Ferdy Sambo mengambil alih lalu menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal itu dibuktikan dengan adanya lebih dari empat peluru di tubuh Brigadir J.
Hal itu diungkapkan pengacara Bharada E, Ronny Talapessy.

Meski demikian, tersangka yang lain, yakni Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR mengaku tak melihat peristiwa itu.
Ia hanya melihat saat Ferdy sambo menembakkan peluru ke dinding.
Baca juga: Dampak Truk Tertabrak Kereta di Cilacap, Jadwal Keberangkatan KA Mengalami Kelambatan
Baca juga: Brankas Dara Arafah Dibobol ART, Aksinya Dipandu Kekasih Via Telepon dari Cilacap
Pengacara Bharada E awalnya menuturkan kronologi kejadian di Duren Tiga, Jakarta, pada Jumat (8/7/2022), sesuai keterangan Bharada E.
Disebutkan bahwa sang klien mengakui telah menjadi eksekutor pertama yang menembak Brigadir J.
Namun, hal itu dilakukan atas perintah Ferdy Sambo yang merupakan atasannya.
"Klien saya sudah konsisten menyampaikan BAP bahwa pemerintah adalah saudara FS, memerintahnya adalah untuk membunuh," beber Ronny dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Senin (12/8/2022).
Setelah menembak beberapa kali ke tubuh Brigadir J, Bharada E merasa syok dan melangkah mundur.
Ferdy Sambo kemudian maju menggantikan menembak korban sebelum melayangkan timah panas ke dinding tangga untuk membuat rekayasa skenario.
"Sudah jelas bahwa klien saya menembak pertama kali, tiga sampai empat tembakan, kemudian klien saya mundur karena syok," ucap Ronny.
"Kemudian di situlah saudara FS maju untuk menembak."
Ronny menyoroti pernyataan tersangka lain, Bripka RR dan Kuat Maruf yang juga berada di lokasi.