Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

3 Petani Duel dengan Macan Kumbang yang Masuk ke Perkebunan

Ketiga petani terluka parah setelah terlibat duel dengan macan kumbang. Sementara, binaang buas tersebut tewas.

IST
Ilustrasi macan kumbang atau macan tutul jawa 

TRIBUNJATENG.COM, SUMEDANG - Seekor macan tutul Jawa atau macan kumbang masuk ke kawasan perkebunan hingga menyerang tiga petani pada Rabu (7/9/2022) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Ketiga petani terluka parah setelah terlibat duel dengan binatang buas tersebut.

Sementara, si macan kumbang tewas.

Baca juga: Harimau Tunggui Jasad Wanita yang Diterkamnya, Proses Evakuasi Berlangsung Menegangkan

Kepala Subbagian Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Halu Oleo memastikan, macan yang berduel dengan tiga petani di Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (TBGMK), Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tewas akibat traumatik.

Halu Oleo mengatakan, dari hasil investigasi usai bangkai macan tersebut dievakuasi BBKSDA ke Bandung Zoo, jenis macan yang mati yakni macan tutul Jawa berwarna hitam atau macan kumbang.

"Hasil investigasi nekropsi (bedah bangkai hewan) yang kami lakukan, macan tutul tersebut mati karena mengalami traumatik," ujar Halu Oleo kepada Kompas.com melalui telepon WhatsApp, Rabu (14/9/2022) pagi.

Halu Oleo mengatakan, hasil investigasi nekropsi tersebut nyambung dengan hasil analisa olah tempat kejadian perkara (TKP) di kaki Gunung Kareumbi yang kawasannya berlokasi di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.

Halu menyebutkan, Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (TBGMK) sendiri merupakan habitat asli dari macan tutul Jawa.

"Iya, termasuk habitat aslinya, itu dari hasil perjumpaan dan monitoring baik dari petugas lapangan, mitra BBKSDA Jabar, maupun masyarakat sekitar yang menjumpai macan tutul tersebut," tutur Halu Oleo.

Halu Oleo mengatakan, dari hasil pengolahan data dan informasi diperkirakan untuk di TBGMK hingga saat ini tersisa 11 individu macan tutul.

"Tapi, ini ke depannya masih terus kami lakukan monitoring satwa secara berkelanjutan dan komperehensif," sebut Halu Oleo.

Sementara itu, dalam press rilis sebelumnya, Kepala BBKSDA Jawa Barat Irawan Asaad mengatakan, macan tutul merupakan satwa liar terancam punah yang dilindungi Undang-undang.

 
Macan tutul tersebut menyerang tiga petani yang lokasi atau kondisi permukimannya berdekatan antara permukiman masyarakat dengan habitat alami macan tutul di TBGMK.

"Macan tutul tersebut menyerang petani karena adanya hewan ternak di sekitar kawasan. Diduga, ini menjadi salah satu penyebab keluarnya macan tutul dari kawasan hutan," tutur Irawan.

Selain itu, kata Irawan, macan tutul muda yang sedang belajar berburu, biasanya tertarik untuk mendapatkan mangsa yang mudah untuk diburu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved