Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Nelayan Pesisir Kota Tegal Mulai Putus Asa, Imbas Kenaikan Harga BBM, Berniat Jual Kapal

Sebagian nelayan, terpaksa tetap melaut meski keuntungan yang didapat hanya balik modal dan untuk makan sehari-hari.

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Ratusan kapal nelayan kecil bersandar di pesisir di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Kamis (15/9/2022). 

Karena bagaimanapun nelayan kecil berbeda dengan nelayan besar.

Dia menilai, semestinya pemerintah bisa menurunkan harga BBM bersubsidi untuk meringankan beban nelayan kecil. 

"Harapannya ya, seharusnya harga BBM solar bersubsidi diturunkan lagi, sedikit lagi."

"Kalau seperti ini terus, bisa-bisa para nelayan jual kapal," ujarnya. 

Nelayan lainnya, Masruhi (41) bercerita, sudah seminggu tidak mengoperasikan kapalnya setelah ada kenaikan BBM bersubsidi. 

Sebab hasil tangkapan ikan tidak bisa menutup modal untuk perbekalan dan BBM.

Dia memilih ikut bekerja di kapal lain.

Baca juga: Nelayan di Tegal Keluhkan Naiknya Harga BBM Tidak Diimbangi Kenaikan Harga Ikan

Menurut Masruhi, dia bahkan berencana menjual kapal miliknya.

Karena digunakan untuk melaut pun hasilnya hanya untuk menutup modal. 

"Ini kapal baru saya beli dua tahun, tapi mau saya jual."

"Mending saya ikut kapal lain hasilnya jelas," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (15/9/2022). 

Masruhi menyayangkan, pemerintah tidak bisa menyeimbangkan harga ikan dengan kebijakan kenaikkan harga BBM bersubsidi. 

Karena semua ikan saat ini harganya murah, termasuk cumi, udang, dan rajungan. 

Dia mencontohkan, seumpama untuk sekali melaut membutuhkan modal Rp 400 ribu.

Sedangkan hasil tangkapan hanya laku sekira Rp 350 ribu- Rp 400 ribu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved