Berita Kudus
Harga Telur Ayam dan Cabai Rawit Merah di Pasar Kudus Masih Tinggi
Sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional Kabupaten Kudus terpantau masih cukup tinggi
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional Kabupaten Kudus terpantau masih cukup tinggi.
Utamanya harga telur ayam dan cabai rawit merah.
Di Pasar Bitingan Kudus, satu kilogram telur ayam dibanderol Rp 27.000
Sedangkan harga cabai rawit merah di angka Rp 65.000 - Rp 70.000 per kilogram.
Baca juga: Viral Napi Lapas Salemba Tiap Hari Cuma Dapat Nasi Putih, Mau Lauk Harus Beli, Ini Kata Kalapas
Baca juga: Susno Duadji Sebut Pengakuan Putri Soal Pelecehan Brigadir J Tak Masuk Akal: Ga Ada Bukti Bohong
Sejumlah pedagang mengaku tidak mengetahui pasti penyebab tingginya harga jual telur ayam dan cabai rawit merah.
Seorang pedagang, Jumiati menyampaikan, harga jual satu kilogram telur ayam pernah tembus Rp 31.000 - Rp 32.000.
Padahal, harga standar satu kilogram telur ayam di angka Rp 20.000 - Rp 23.000.
"Saya kulakannya Rp 25.000 per kg, jualnya Rp 27.000. Sudah lama banget naik dan enggak turun-turun, padahal pernah sampai Rp 20.000 per kg," terangnya, Selasa (20/9/2022).

Selain itu, harga cabai rawit merah masih dibandrol dengan harga yang cukup tinggi.
Seorang pedagang sembako dan sayuran, Sulistiyono menyampaikan, dari beragam jenis cabai yang ada, harga tertinggi dialami cabai rawit merah Rp 65.000 - Rp 70.000 per kilogram.
Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 10.000 dalam beberapa hari terakhir.
Namun tidak mengurangi daya beli masyarakat, mengingat harga jual yang dipatok belum terlampau tinggi dan menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.
"Cabai rawit merah atau cabai setan awalnya Rp 55.000 per kg, naik Rp 10.000. Untuk cabai keriting dibanderol Rp 46.000 per kg, untuk harga jenis cabai lainnya masih stabil," ujar dia.
Pedagang lainnya, Warti menambahkan, untuk cabai teropong merah kini dibanderol Rp 55.000 - Rp 65.000 per kilogram.
Harga ini masih di atas standar harga cabai pada umumnya, akibat kelangkaan stok dari petani.