Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pedagang di Semarang Kelabakan Cari Pasokan Gas Elpiji 3 Kilogram

Pedagang di Kota Semarang kebingungan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, hingga membuat pelanggan kelabakan.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tampak berjajar tabung gas di toko kelontong Jalan Wotgandul Semarang, Selasa (20/9/2022).   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagang di Kota Semarang kebingungan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

Pasalnya, sudah beberapa waktu terakhir pasokan berkurang hingga membuat para pelanggan pun ikut kelabakan.

Hal itu di antaranya diakui Lilik, pedagang gas elpiji di jalan Wotgandul Semarang. Menurut Lilik, sudah satu minggu ini ia kesulitan mencari gas melon tersebut.

Padahal diakuinya, ia sudah berlangganan di empat pangkalan namun tetap saja kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut.

"Saya biasanya disuplai dari empat pangakalan. Dulu kalau pesan diantar, sekarang mblusuk-mblusuk 'blusukan' datang ke pangkalan, itu pun dikasihnya sedikit," keluh Lilik, Selasa (20/9/2022).

Lilik lebih lanjut memaparkan, kebutuhan harian gas elpiji 3 kilogram di tokonya sendiri sekitar 75 tabung per hari. Namun kata dia, ia hanya mendapat 40 tabung per dua sampai tiga hari.

Baca juga: Pedagang di Kudus Kesulitan Cari Stok Gas Elpiji 3 Kg, Saiful Diminta Beli Gas 12 Kg Agar Dapat Stok

Ia menghitung, dalam satu minggu hanya mendapat sekitar 120 tabung.

"Jadi per hari dapatnya hanya sekitar 20 tabung, padahal kebutuhan rata-rata per hari 75 tabung. 20 tabung itu saja sudah mutar-mutar cari sendiri," terangnya.

Selain sulit mendapatkan gas melon, Lilik menyebutkan, harga juga mengalami kenaikan.

Ia menyebut, kenaikannya sekitar Rp 2.000, menempatkan harga jual yang semula Rp 17 ribu per tabung kini menjadi Rp 19 ribu per tabung.

Kenaikan tersebut, Lilik mengaku tak mengetahui pasti penyebab kenaikannya. Menurutnya, kenaikan harga terjadi seiring dengan kenaikan harga BBM dan mulai menyusutnya pasokan.

"Mahal tidak masalah, yang penting barang ada. Pembeli juga seperti itu, mahal yang penting ada barangnya karena itu sudah jadi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Adapun dia menambahkan, para langganannya yang menggunakan layanan pesan antar dari tokonya juga memaklumi.

"Kalau diantar tambah Rp 1.000, jadinya Rp 20.000 per tabung," tambahnya.

Baca juga: Elpiji Subsidi Langka di Kudus, Pedagang Warung Makan Mengeluh: Harga Juga Naik

Penjual eceran lainnya di jalan tersebut, Setia Budi menyebutkan, suplai gas melon di tokonya juga menurun drastis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved