Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Korban Kecelakaan Semester I-2022 Naik 15,1 Persen, Didominasi Pengendara Sepeda Motor

Korban kecelakaan lalu lintas semester I-2022 naik 15,1 persen dibandingkan 2021, yang didominasi sepeda motor sebesar 77,5 persen.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
Dokumentasi Humas Unika Soegijapranata
Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang mengadakan workshop yang berjudul 'Safety Campaign Jasa Raharja Goes To Campus Unika Soegijapranata' pada Selasa (20/9/2022) di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indonesia mengalami kenaikan angka korban kecelakaan lalu lintas periode semester 1-2022 yaitu sebanyak 15,1 persen dari tahun 2021.

Angka korban kecelakaan ini mengkhawatirkan dan mendorong institusi pemerintah dan institusi pendidikan untuk berkolaborasi menyuarakan 'keamanan dalam berkendara'.

Jasa Raharja sebagai penjamin pertama korban kecelakaan lalu lintas bersama dengan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang mengadakan workshop yang berjudul 'Safety Campaign Jasa Raharja Goes To Campus Unika Soegijapranata'.

Workshop diadakan pada Selasa (20/9/2022) di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas.

Sepanjang Januari-Juni Jasa Raharja telah memberikan dana santunan kecelakaan lalu lintas secara nasional sebesar Rp 1,33 triliun.

Bahkan korban kecelakaan lalu lintas ini didominasi oleh kendaraan roda dua yaitu motor dengan 77,55 persen, truk 11,05 persen dan disusul mobil pribadi 9,17 persen.

Baca juga: Jasa Raharja Petakan Daerah dan Lokasi Rawan Kecelakaan di Jateng

“Peringkat pertama adalah anak-anak remaja. Adik-adik usia mahasiswa sekarang masuk kategori tersebut dan ini menjadi perhatian bersama untuk tidak memperbanyak jumlah kecelakaan sepeda motor,” terang Djoko Setijowarno.

Melihat kondisi tingginya kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh kendaraan bermotor dan anak-anak remaja, maka Jasa Raharja melakukan workshop ke lembaga pendidikan salah satunya Unika Soegijapranata Semarang untuk memberikan pemahaman terkait keselamatan dalam berlalu lintas.  

“Workshop ini merupakan kerjasama antara Unika Soegijapranata dengan Jasa Raharja. Djoko Setijowarno selaku Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata, beliau sudah melalang buana di Indonesia, dan beliau punya kerinduan dan mengajak pihak Jasa Raharja dan Unika Soegijapranata untuk datang memberikan diskusi terkait safety berkendara,” terang Dr. Siswanto..

Safety Campaign ini juga turut mengundang para pembicara dari berbagai bidang yaitu dosen aktif Teknik Sipil Unika Soegijapranata Ir. Joko Setijowarno, S.T., M.T., dan Dosen Psikologi Unika Soegijapranata Bartolomeus A.W., S.Psi., M.Si.

Kemudian turut mengundang Direktur Operasional PT Jasa Raharja yaitu Dewi Aryani Suzana, Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, dan Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakum) Direktur Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng AKBP A Aidil Fitri Syah, M.M.

“Apa yang saya sampaikan itu adalah fakta atau realita hasil dari investigasi terkait kecelakaan. Kemudian dari kejadian tersebut kita melakukan investigasi maka dalam paparan kami menyampaikan budaya selamat itu apa sih? Budaya selamat adalah ketika kita ingin melakukan sesuatu kita harus pahami risikonya, dan saya explore apa saja risiko kecelakaan.” terang Ahmad Wildan selaku Investigator KNKT.

Kerjasama yang dilakukan antara Jasa Raharja, KNKT dan Unika Soegijapranata ini memunculkan pemahaman bahwa banyak sekali faktor dan resiko yang terjadi saat menggunakan kendaraan.

Maka, untuk mengurangi faktor dan resiko tersebut, masyarakat khususnya mahasiswa diberi pemahaman untuk lebih peduli terhadap kesehatan pengemudi maupun kendaraan yang digunakan. Sehingga harapannya dapat mengurangi human error ataupun dengan menciptakan teknologi yang lebih baik dalam upaya mengurangi kecelakaan.

“Misalnya dari hasil investigasi kami terkait penyebab kecelakaan seperti rem blong bukan terkait kendaraan, ternyata ini cara mengemudi yang keliru. Kemudian, teknologi apa yang harus kita ciptakan dan lakukan bahwa, pengemudi boleh eror tetapi tidak menyebabkan rem blong. Kita butuh adik-adik (mahasiswa) di sini untuk melakukan riset-riset dan KNKT sangat terbuka,” jelas Ahmad Wildan.

Baca juga: Unika Soegijapranata Wisuda 628 Mahasiswa, Dilaksanakan 3 Kali hingga Malam

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved