Berita Blora
Dapat Aduan BLT Disunat lagi, Bupati Blora Terjun Langsung dan Perintahkan Untuk Dikembalikan
Bupati Blora, Arief Rohman memerintahkan untuk mengembalikan iuran yang ditarik untuk pembangunan musala tersebut.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Menerima laporan dari warga terkait adanya penarikan ‘iuran’ kepada para penerima bantuan Langsung Tunai DD (BLT-DD) di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Bupati Blora Arief Rohman langsung terjun lapangan.
Bupati memerintahkan untuk mengembalikan iuran yang ditarik tersebut.
Tak hanya itu kepada pihak yang terlibat akan segera dipanggil pihak kepolisian setempat untuk dimintai keterangan.
“Begitu menerima laporan kejadian di Keser, saya dan rombongan langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti,’’ tegas Arief Rohman saat ditemui usai memberikan pengarahan di Balai Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Blora, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Kembali Beredar Video Pemotongan BLT Dana Desa di Blora, Untuk Desa Rp 100 RIbu dan RT Rp 200 Ribu
Bupati Arief Rohman terjun didampingi Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Wakapolres Blora, Kompol Christian Chrisye Lolowang, perwakilan Kodim 0721 Blora.
Arief Rohman saat melakukan sidak dan meninjau proses pengembalian uang hasil iuran yang kepada warga penerima BLT di Desa Keser,di Balai Desa setempat.
Ia menegaskan, dengan alasan apapun iuran itu tidak dibenarkan. Sebab bantuan tersebut adalah hak warga penerima.
"Ini adalah hak panjenengan. Ketika ada yang ‘minta’ iuran, arisan atau apapun, itu tidak dibenarkan! Untuk itu, saat ini juga (Senin siang) kita minta bisa dikembalikan ke panjenengan semua,” tandas Arief Rohman.
Baca juga: Terjadi Lagi di Blora, Penerima BLT Diminta Rp 100 Ribu oleh Desa, Modus Infaq Pembangunan Mushola
Dari Polres, Saber Pungli akan tetap meminta keterangan kepada pihak-pihak yang terlibat, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Nantinya saber pungli dengan inspektorat, dan kejaksaan, akan terus berkoordinasi.
“Jadi intinya Pak Kapolres akan tetap panggil untuk mintai keterangan, apakah ada unsur dan sebagainya. Nanti lebih lanjut tim akan bekerja, dan kita minta tim saber pungli untuk proaktif menerima masukan dari masyarakat dan menindaklanjuti kalau ada laporan laporan," jelas Arief Rohman.
Dikatakannya, kalau niatnya untuk tempat ibadah (mushola) mestinya tidak hanya masyarakat penerima bantuan BLT DD saja yang dimintai.
Melainkan seluruh masyarakat dimintai iuran dengan catatan yakni seikhlasnya dan tidak ditentukan nominalnya.
“Saya kesini, untuk menjadi perhatian bagi Kepala Desa dan seluruh perangkat kalau hal seperti ini jangan dilakukan karena tidak diperbolehkan secara aturan,” terang Arief Rohman.
Arief meminta semua pihak untuk melaporkan kepadanya maupun ke kepolisian, bila di lapangan menemukan hal serupa khususnya kaitannya dengan pemotongan bantuan pemerintah kepada masyarakat.