Berita Pendidikan
Fadlillah Buktikan Anak ART dan Tukang Ojek Bisa Raih Gelar Sarjana
Anak tukang ojek dan ART, Fadlillah Dzikri telah membuktikan semangatnya menempuh pendidikan tak menjadi halangan meraih sarjana.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fadlillah Dzikri Imania (22) tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan tentang latar belakang keluarganya.
Gadis yang tinggal di Desa Bango Kecamatan Demak Kabupaten Demak bercerita bahwa termotivasi untuk bisa meraih gelar sarjana meskipun keluarganya tidak memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan yang baik.
Ayahnya merupakan tukang ojek dan sang ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Jakarta.
Bungsu dari tiga bersaudara buah hati Sodiq dan Masniyah ini menjadi yang pertama di keluarganya yang bisa meraih gelar sarjana.
Ia meraih gelar Sarjana dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Semarang (USM).
Baca juga: Majelis Wali Amanat UNS Bentuk Panitia Penjaringan & Penyaringan Calon Rektor, Libatkan Mahasiswa
"Saya termotivasi untuk bisa kuliah dan menjadi sarjana agar bisa mengangkat derajat keluarga, supaya tidak direndahkan oleh orang lain," ucapnya pada Tribun Jateng sesaat sebelum pengukuhan gelar Sarjana pada Selasa (27/9/2022) siang.
Fadlillah bercerita, ia merasa tak pernah minder selama menempuh studi di USM dengan latar belakang yang ia miliki.
Ia tak merasa rendah diri ketika melihat kawan-kawannya mengenakan pakaian bermerek, memiliki gawai terbaru, nongkrong, bepergian bersama.
Fadlillah justru termotivasi untuk mempertahankan nilainya agar mendapat nilai terbaik dan mengembangkan diri sebagai fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
"Sebisa mungkin waktu yang saya miliki harus dimanfaatkan untuk belajar maupun bekerja. Saya nggak mau waktu saya tersia-sia. Kalau bisa untuk belajar, saya gunakan untuk belajar," ujarnya.
"Kalau bisa untuk bekerja, saya gunakan untuk mendapatkan uang agar memiliki uang saku. Tapi saya juga tetap nongkrong dengan kawan-kawan ketika rapat BEM," terangnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ajak Mahasiswa Dampingi Pembagian Bantuan
Meskipun harus mengenakan pakaian yang sama selama empat tahun kuliah, Fadlillah merasa apa yang ia tempuh memberinya banyak pelajaran hidup.
Peraih beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah ini didaulat sebagai Wisudawan Terbaik Wisuda ke 46 Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana USM yang berlangsung di Auditorium Ir. Widjanto Kampus USM Tlogosari Kota Semarang.
Fadlillah berkesempatan menyampaikan sambutan sebagai wakil wisudawan pada periode wisuda kali ini.
Menurutnya, hal itu menjadi jalan perjuangannya, terlebih bila melihat pengorbanan sang ibu yang harus merantau ke Ibukota sebagai ART.
"Saya ingin membuat orang tua bangga dan saya ingin mengangkat derajat mereka," harap Fadlillah.
Penerima penghargaan sebagai wisudawan terbaik lainnya ialah Annasya Fefatika dari Fakultas Hukum peraih Juara 1 Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi Kategori Voli Putri.
Tsamara Tsabitah dari Fakultas Hukum sebagai Juara Tae Kwon Doo di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Baca juga: Lulusan UPGRIS Siap Masuki Dunia Kerja dan Industri, Wisuda 1.134 Mahasiswa Secara Tatap Muka Penuh
Adinda Ayu dari Fakultas Ekonomi (FE) peraih medali emas lomba paduan suara internasional di Universitas Brawijaya (UB) Malang tahun 2019 dan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2021.
Dyah Ayu Anggun dari Fakultas Teknologi dan Informasi (FTIK) sebagai peraih medali emas lomba paduan suara internasional UB tahun 2019 dan memberikan sambutan wakil wisudawan sesi siang.
Putri Sukma Arum dari Fakultas Psikologi peraih Juara 3 Ganda Bulutangkis Putri Nasional di Universitas Negeri Malang (Unema) tahun 2021.
Yovita dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah dan sebagai wisudawan terbaik.
Titis Satrio Aqshal dari FTIK sebagai Juara 1 Sepakbola Liga Asosiasi Kota (Askot) Semarang tahun 2021.
Elang Satrio dari FTIK peraih Juara 3 Pencak Silat Terbuka 2020.
Pada kesempatan yang sama, Rektor USM Dr. Supari Priambodo, S.T., M.T., menyampaikan ucapan selamat pada wisudawan yang berhasil menyelesaikan pendidikan di USM.
Ia berharap para wisudawan bisa mengembangkan ilmu yang diperoleh selama menempuh studi di USM.
"Wisuda bukan akhir perjuangan kalian tetapi, merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagaimana melanjutkan hidup kita lebih baik," tegasnya.
Ia menambahkan, setelah wisuda tentu saja merupakan anggota masyarakat yang umum kalian bukan lagi di bawah Rektor, sekarang rektor para wisudawan ialah masyarakat.
Para wisudawan yang bergabung dengan jajaran alumni sekarang bukan lagi di bawah bimbingan dosen di fakultas yang memberikan solusi ketika ada masalah, sekarang harus memberikan solusi ketika ada masalah, karena yang menilai kalian sekarang adalah masyarakat, bukan lagi dosen.
USM mewisuda 1.521 diploma, sarjana, dan pascasarjana dengan kehadiran luar jaringan (luring) sebanyak 64 persen dan hadir secara dalam jaringan (daring) sebanyak 36 % .
Wisuda dibagi dalam 2 sesi, yakni sesi pagi pukul 7.00 dan sesi siang pukul 13.00. (arh)