Berita Demak
PT Tunas Agro Persada Dapatkan Bibit Lokal Berkualitas hingga Bersaing di Pasar Internasional
Potensi holtikultura Indonesia memang sudah diakui atas kesuburan tanah.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Potensi holtikultura Indonesia memang sudah diakui atas kesuburan tanah hingga cuaca tropis mendukung pertumbuhan tanaman yang tidak lagi diragukan.
Untuk di Jawa Tengah Pada tahun 2019 mengutip dari data BPS komoditas yang paling mendominasi produksi tanaman sayuran semusim di Jawa Tengah adalah bawang merah diikuti dengan kentang, kubis, cabai besar, wortel dan cabai rawit.
Keenam komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan di Jawa Tengah dan juga
memiliki nilai ekonomis yang cukup baik sehingga banyak petani yang menanam komoditas tersebut.
Melihat potensi cukup besar, PT Tunas Agro Persada bergerak dalam pertanian agro bisnis mencoba memaksimal produk lokal dimiliki hingga bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Direktur Utama PT Tunas Agro Persada Bobby Sasono Robin menyampaikan bahwa potensi pertanian holtikultura cukup baik.
"Ada potensi sangat besar holtikulkura di lokal Indonesia, kalau potensinya tau simple pada akhirnya sayur dan buah-buah yang di tanam hasilnya untuk sumber makan," kata Bobby kepada Tribunjateng, Senin (26/9/2022).
Bermodalkan dengan pengalaman PT Tunas Agro Persada sudah berdiri dari sejak tahun 80an dan menjadi PT tahun 2003, menjadikan rasa percaya diri cukup besar membuat produk lokal pertanian lebih baik lagi.
Bobby pun meneceritakan awal mula PT Tunas Agro Persada yang hanya sebatas distributor bibit dari luar negeri dan disebarkan ke Indonesia.
Seiring waktu kata Bobby, tepat pada tahun 2000 pihaknya mulai mencoba melakukan riset terhadapat bibit tanaman dan buah yang ada, hingga akhirnya menemukan bibit yang berkualitas baik.

"Awalnya distributor kami ambil dari luar negeri masuk Indonesia benih dijual di Indonesia, tapi sejak tahun 2000 kami melakukan riset sendiri hasilnya kami jual dan akhirnya jual sampai hari ini," jelasnya.
Dengan melakukan ujicoba berulang kali hingga mendapatkan ilmu dari negara Taiwan, akhirnya PT Tunas Agro Persada saat ini sudah memiliki produk unggul.
"Kalau produksi disini ada cabai, melon, semangka, jagung manis, pepaya kurang lebih," jelasnya.
Untuk memajukan produk dalam negeri khususnya lokal di Jawa Tengah, pihaknya memiliki banyak petani binaan dan ada lahan ujicoba membutikan bahwa bibit yang didapatkan bisa bertahan di lokasi dan cuaca dimana pun.
Tak hanya bibit saja dhasilkan oleh PT Agro Persada, proses penanaman menggunakan plastik mulsa menjadi cara untuk tetap menjaga kualitas buah yang dihasilkan.
"Plastik awalnya mengenalkan tahun pertengah 80an waktu itu kami masih petani unggul, teknologi dari taiwan diajari oleh orang taiwan penanam sayur menggunakan plastik kami coba dan memang terbukti bagus," tuturnya.
Dari proses hingga penanaman, lebih percaya diri atas produk yang dihasilkan bisa mengalahkan produk dari luar negeri.
"Kalau jelas nomer satu menjaga kualitas barang tentu saja terbaik bahkan sampai bisa bersaing produk yang impor, kami bisa lebih dari bagus produk impor perusahan asing," jelasnya.
Hasil riset dari PT Tunas Agro Persada sudah banyak mendapat penghargaan dari kementrian hingga pemerintah pusat mengakui kualitas yang dihasilkan.
"Kalau sejauh ini, support dari kementerian sangat bagus jadi aturan sangat membantu. Kami juga sudah mendapatkan banyak apresiasi dari pemerintah pusat," ungkapnya
Meski telah mendapatkan kulitas terbaik, dia berharap bisa mengandeng universitas untuk bersama-sama memajukan holtikultura yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
"Kedepan kami melihat perusahan keluar negeri itu masih banyak bekerja sama dengan perguran tinggi, kami disini bulum , ke depan ada bentuk kerja sama dengan perguran tinggi ataupun perguruan tinggi," tutupnya. (*)