Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita video

Video Curhat Perajin Tahu Merugi saat Harga Kedelai Melejit

Pengusaha tahu di Sruwen Kabupaten Semarang merugi akibat harga kedelai kian melejit.

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Berikut ini video Curhat Perajin Tahu Merugi saat Harga Kedelai Melejit.

Pengusaha tahu di Sruwen Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang merugi akibat harga kedelai kian melejit.

Hal tersebut membuat ongkos produksi tahu semakin tinggi yang diperparah dengan daya beli rendah.

Sehingga usaha tahu milik Moh Romi harus pintar memutar otak untuk meminimalisir kerugian dan agar tidak gulung tikar.

Romi mengatakan bahwa naiknya harga kedelai diperparah dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

“Dari sebelumnya Rp 7.000 menjadi Rp 12.800, dampaknya pengusaha yang dahulunya memiliki keuntungan cukup sekarang semakin susah mendapatkan keuntungan,” kata Romi kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/9/2022).

Sebelum adanya pandemi covid-19 dan naiknya harga BBM, Romi dapat memproduksi tahu hingga 200 kilogram dalam sehari.

Saat pandemi covid-19 melanda, dirinya saat itu hanya mampu produksi tahu hingga 75 kilogram per hari.

“Kalau sekarang paling mentok produksi sekitar 50 kilogram saja per hari,” ungkapnya.

“Dulu pedagang yang sehari beli Rp 50 ribu, sekarang hanya beli Rp 15 ribu – Rp 20 ribu per hari,” tambahnya.

Romi mengaku telah memikirkan dua cara untuk mengantisipasi kerugian.

Pertama memperkecil ukuran tahu walaupun resikonya ada beberapa pembeli yang lari.

Kedua memperkecil ukuran papan Loyang tahu sebelum di iris kecil-kecil.

“Kalau dulu satu kali masak menjadi lima papan, ukuran saya perkecil lagi sehingga bisa menjadi enam papan, solusi saya baru seperti itu,” paparnya.

Menurutnya solusi tersebut dilakukan untuk menekan angka kerugian dikala naiknya harga kedelai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved