Berita Nasional
Kisah Penyamaran Istri DN Aidit dan Bupati Boyolali Usai G30S PKI Pecah, Pura-pura Jadi Suami Istri
Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri
TRIBUNJATENG.COM - Peristiwa pemberontakan G30S PKI menjadi catatan kelam dalam sejarah Indonesia.
Peristiwa ditandai penculikan para jenderal yang dibuang ke Lubang Buaya.
Selanjutnya rentetan peristiwa lain menyusul
Tiga hari setelah peristiwa G30S/PKI terjadi, Soetanti, istri DN Aidit, sadar jika dirinya kemungkinan besar tak akan bertemu suaminya lagi.
Ia kemudian meninggalkan rumah bersama tiga anaknya.
Baca juga: Rizky Billar Menang Penghargaan Gorgeous Dad, Ekspresi Dewi Persik dan Para Artis Kaget Tak Percaya
Baca juga: Hong Kong Tarik Peredaran Mie Sedaap Korean Spicy, Berikut Alasannya
Soetanti pergi ke Boyolali dengan niat menyusul DN Aidit.
Di sana ia bertemu dengan Bupati Boyolali yang saat itu merupakan tokoh PKI.
Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.
Aparat yang awalnya tertipu dengan penyamaran keduanya, akhirnya berhasil menangkap mereka.
Dipa Nusantara Aidit atau biasa disebut DN Aidit jadi buruan TNI AD seusai peristiwa G30S/PKI.
DN Aidit dicari TNI AD karena dia adalah pentolan PKI.
Saat itu PKI atau Partai Komunis Indonesia disebut terlibat peristiwa G30S/PKI.
7 jenderal dan satu perwira menengah TNI AD jadi korban pembunuhan secara keji.
Seketika segala hal yang berhubungan dengan PKI pun saat itu menjadi musuh negara.
Setelah G30S/PKI pecah, DN Aidit yang saat itu menjadi Ketua Central Comite PKI, melarikan diri dibantu simpatisan PKI.