Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Bagi Ishak, G30S PKI Seolah Terjadi Kemarin, Wajah Para Jenderal dan Pasukan Cakrabirawa Masih Jelas

Dalam kenangan Ishak Bahar, peristiwa G-30-S PKI itu seperti terjadi kemarin. Semua masih terekam jelas di kepalanya

Editor: muslimah
Kemdikbud
Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965. 

Lansia berusia 87 tahun itu sebelumnya berpangkat Sersan Mayor (serma) saat peristiwa G-30-S bertugas sebagai Komandan Regu Pengawal Istana Batalion Cakrabirawa

 “Saya pendidikan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terus bertugas di pengawal Istana tahun 1964. Waktu Soekarno pidato di Konferensi Asia Afrika, saya yang mengawal presiden ke Aljazair,” kata Ishak dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/9/2021).

Ishak mengungkapkan, keterlibatan dirinya dalam tragedi G-30-S tidak pernah ia duga sebelumnya.

Dia merasa terjebak dalam pusaran politik yang menjungkirbalikkan nasibnya, dari seorang patriot yang terhormat menjadi pesakitan berlabel pengkhianat negara.

Berawal dari perintah Letkol Untung

Ishak masih mengingat saat Letkol Untung, pimpinannya di Batalion Cakrabirawa memberi perintah untuk ikut bersamanya.

Padahal, sore itu juga, Ishak bertugas mengawal presiden ke Senayan.

“Sore itu sekitar jam 18.00 WIB, saya ada tugas untuk mengawal Soekarno ke Mabes Teknisi di Senayan, tahu-tahu Pak Untung datang minta saya ikut dia,” katanya.

Saat itu Ishak sempat bertanya kepada Untung karena perintah untuk mendampingi bertepatan dengan tugas mengawal presiden.

Namun, sebagai prajurit, dia terikat oleh sumpah militer untuk patuh kepada pimpinan, tidak membantah perintah atau putusan.

“Sudah jangan mengawal (presiden), ikut saya!” kata Ishak menirukan perintah Untung.

Penculik Dewan Jenderal pamit ke Soeharto

Dengan persenjataan lengkap, Ishak mengawal dalam satu kendaraan bersama Letkol Untung, Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya), sopir dan ajudan.

“Saya tidak dikasih tahu tujuannya ke mana, tahu-tahu mampir ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk menemui Soeharto yang sedang menjaga anaknya, Hutomo Mandala Putra (Tomy) yang lagi sakit,” beber Ishak.

Ishak sendiri tidak ikut masuk ke dalam kamar di mana Tomy dirawat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved