Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Sejarah

Sosok Soesilo Soedarman, Jendral Bintang Empat Kelahiran Kroya Cilacap Jateng Yang Dijuluki Mr Clean

Nama Soesilo Soedarman juga diabadikan menjadi nama Gelanggang Olahraga di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Pingky Setiyo Anggraeni
Soesilo Soedarman, Jenderal TNI Bintang Empat asli putra Cilacap.  

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Nama Soesilo Soedarman pasti tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.

Terlebih di wilayah Banyumas Raya (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen) nama Soesilo Soedarman sudah pasti melegenda.

Nama Soesilo Soedarman juga diabadikan menjadi nama Gelanggang Olahraga di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Tentunya penamaan itu bukan tanpa alasan, pasalnya Soesilo Soedarman merupakan Jenderal TNI Bintang Empat sekaligus pejabat, ia merupakan  putra asli dari Cilacap yang mengabdikan dirinya untuk Indonesia.

Namanya melejit di dunia kemiliteran juga pemerintahan di Indonesia kala itu.

Soesilo Soedarman telah mengabdikan hidupnya selama 52 untuk Indonesia hingga akhir hayatnya.

Beberapa jabatan penting pun pernah diduduki oleh putra asli Kroya ini. Seperti menjadi pasukan gerilya, Taruna Akmil, Komandan Jenderal AKABRI dan jabatan kemiliteran lainnya.

Kemudian ia juga menduduki jabatan di Pemerintahan seperti Dubes RI di Amerika Serikat, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi serta jabatan terakhir menjadi Menteri Koordinator Politik & Keamanan RI.

Soesilo Soedarman lahir di Desa Nusajati, Kecamatan Maos, Cilacap pada 10 November 1928 silam.

Soesilo Soedarman merupakan putra dari Soedarman Wiryosoedarmo dan Ibu Soembijah. Beliau adalah anak keempat dari 11 bersaudara.

Masa kecil Soesilo Soedarman dihabiskan di rumah kakeknya Eyang Bona Wangsawireja di Pendopo Mbah Ageng yang kini digunakan untuk Museum Soesilo Soedarman.

Soesilo Soedarman menikah dengan Widaningsri, yang merupakan putri dari Bupati Ponorogo. 

Dari pernikahannya itu Soesilo Soedarman dan Widaningsri dikaruniai lima orang anak yakni seorang puteri dan empat orang putera.

Apoli Purini selaku Direktur Eksekutif Museum Soesilo Soedarman sekaligus keponakan dari Soesilo Soedarman menuturkan bahwa Soesilo Soedarman merupakan sosok yang menjadi panutan bagi anak-anak dan para keponakannya.

Apoli Purini atau kerap disapa Ungky mengungkapkan bahwa Pakdhe nya itu merupakan sosok yang tegas dan serius  namun selalu down to earth.

"Yang saya kenal, pakdhe saya ini seorang yang tegas dan juga serius dalam segala hal. Walaupun beliau seorang Jenderal tetapi beliau juga down to earth, hidupnya apa adanya dan tidak pernah neko-neko. Jadi seadanya tidak harus yang mewah-mewah," ungkap Ungky kepada tribunjateng.com.

Soesilo Soedarman semasa hidupnya dikenal juga dengan julukan "Mr.Clean". 

Dikatakan Ungky bahwa Soesilo Soedarman mendapat julukan itu karena memang semasa hidupnya beliau adalah orang yang jujur.

Hal itu rupanya juga ditularkan dan diajarkan kepada anak dan para keponakannya.

"Yang saya ingat beliau selalu mengajarkan kebaikan, beliau berpesan kepada kami bahwa tidak boleh mengotori jalan dalam berkarya. Jadi pakdhe meminta kita berjalan sesuai koridornya, sesuai ketentuan," katanya.

Jenderal TNI Bintang Empat ini dikenal juga sebagai pribadi yang detail dan selalu memperhatikan hal-hal kecil.

Bahkan ia juga tak sungkan untuk turun langsung menggarap suatu hal yang kadang dianggap sepele oleh orang lain misalnya hal-hal yang terkait kebersihan juga kerapihan.

"Pakdhe saya itu orang yang detail dan perfeksionis, begitu juga dengan Ibu, jadi beliau berdua ini memang sama-sama perfeksionis," imbuh Ungky.

Sebagai informasi, Soesilo Soedarman meraih pangkat Jenderal TNI Bintang Empat pada tahun 1993. 

Saat itu ia mejabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) saat Kabinet Pembangunan VI.

Selain sebagai seorang tokoh militer Indonesia, Soesilo Soedarman juga merupakan seorang diplomat, seorang negarawan dan juga seorang tokoh masyarakat. 

Soesilo Soedarman menutup usia pada 18 Desember 1997 silam dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, Jakarta.

Saat ia wafat, seluruh Indonesia saat itu mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari sebagai wujud penghormatan.

Soesilo Soedarman menyandang 25 Bintang Kehormatan, Satya Lencana dan penghargaan dari berbagai negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, Negeri Belanda dan Kerajaan Austria. 

Sebagai putra asli Kroya, Kabupaten Cilacap, tentunya perjalanan hidup dari seorang Soesilo Soedarman sangatlah patut dicontoh.

Sebagai anak desa yang selalu dipandang sebelah mata, ia mampu membuktikan pandangan itu dengan segudang prestasi dan penghargaan yang gemilang.

Maka dari itu, untuk mengabadikan hasil karya dan prestasinya, keluarga besar Soesilo Soedarman mendirikan museum yang berisi koleksi Soesilo Soedarman sejak kecil hingga akhir hidupnya.

Museum tersebut bertempat di Wisma Mbah Ageng yang merupakan tempat dibesarkannya seorang Soesilo Soedarman.
(pnk)

Baca juga: Syarat dan Ketentuan Bebas Visa ke Jepang untuk Warga Negara Indonesia

Baca juga: Puluhan Keris Primitif Dipamerkan di Pendopo Candi Sukuh Karanganyar

Baca juga: Petualangan Yuli Astuti Cari Jatidiri Motif Batik Kudus Hingga Motivasi Hidupkan Kembali Motif Mati

Baca juga: 4 Arti Mimpi Kursi: Bisa Jadi Pertanda Peluang dan Keberhasilan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved