Kerusuhan Suporter di Malang
Mobil Polisi yang Dinaiki Pemain Persebaya Dilempari Batu, Begini Kondisi Terbaru Penggawa Bajul Ijo
Mobil Polisi yang Dinaiki Pemain Persebaya Dilempari Batu, Begini Kondisi Terbaru Penggawa Bajul Ijo
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Mobil Polisi yang Dinaiki Pemain Persebaya Dilempari Batu, Begini Kondisi Terbaru Penggawa Bajul Ijo
TRIBUNJATENG.COM - Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang ikut melibatkan pemain Persebaya Surabaya sebagai korban, Sabtu (1/10/2022).
Para penggawa Persebaya Surabaya diketahui terjebak di Stadion Kanjuruhan.
Mereka tidak bisa keluar dan dievakuasi karena kondisi stadion dipenuhi suporter yang mengamuk.

Baca juga: Demi Merawat Ibu yang Sakit Keras, Asisten Pelatih Dzenan Radoncic Mundur dari Timnas Indonesia
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Berpotensi Ganggu Piala Dunia U20 dan Timnas Indonesia Dibekukan FIFA
Baca juga: Respons Presiden Jokowi Soal Kerusuhan di Malang: Liga 1 Dihentikan, Jangan Sampai Ada Tragedi Lagi
Baca juga: Inilah Sosok 2 Polisi yang Meninggal Saat Kerusuhan Arema di Stadion Kanjuruhan Malang
Setelah larut malam, pihak kepolisian menggunakan mobil rantis (kendaraan taktis) akhirnya bisa mengevakuasi penggawa Persebaya Surabaya dari stadion.
Namun evakuasi tak berjalan mulus, karena banyak suporter yang melempari mobil rantis yang melintas.
Bahkan kaca mobil rantis sampai pecah karena terkena lemparan benda keras dari suporter.
Setelah melewati kerumunan suporter, mobil rantis berhasil mengantarkan pemain Persebaya Surabaya ke titik evakuasi untuk kemudian dibawa kembali ke Kota Pahlawan.
Kini diketahui para pemain Persebaya Surabaya kembali ke markas dalam keadaan selamat.
Saat insiden Arema Vs Persebaya, rombongan tim Bajol Ijo ternyata sempat tertahan beberapa jam di Stadion Kanjuruhan.
Setelah itu rombongan pemain Persebaya diangkut dengan empat barracuda dari Stadion Kanjuruhan langsung ke Surabaya.
Hal itu seperti dijelaskan oleh Ram Surahman, Sekretaris tim Persebaya kepada SURYAMALANG.COM.

"Tim sudah masuk Surabaya pukul 02.00 WIB. Rombongan diangkut dengan empat barracuda dari Stadion Kanjuruhan langsung ke Surabaya," kata Ram Surahman Minggu (2/10/2022).
Atas tragedi Arema Vs Persebaya, Ram menyampaikan duka yang mendalam terhadap para korban.
"Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan. Semoga para korban dimaafkan segala kesalahan," terangnya.
Sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 127 orang dan 180 dalam perawatan.
Sementara itu, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris juga turut berduka atas meninggalnya ratusan orang tersebut.
"Kami turut bertanggung jawab untuk penanganan korban meninggal maupun korban terluka," kata Abdul Haris kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022) pagi.
Manajemen akan membentuk Crisis Center atau Posko Informasi untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit (RS).
Haris minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban.
“Kami siap memberi santunan kepada keluarga korban. Kami siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," jelasnya.
Tewasnya Korban
Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban tewas sebanyak 127 orang terdiri dari Aremania dan polisi.
Puluhan orang dinyatakan meninggal dunia di Stadion dan sisanya meninggal saat perawatan di rumah sakit.
"Korban yang meninggal di stadion sekitar 34 orang" ucap Nico kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022).
"Mereka pergi ke satu titik di pintu keluar, entah pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan suporter."
"Saat penumpukan itulah ada yang sesak nafas, dan kekurangan oksigen. Tim medis dan tim pergabungan sudah berupaya menolong di dalam stadion," paparnya.
Petugas segera membawa korban ke rumah sakit terdekat, mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, serta rumah sakit di Kota Malang.
Bupati Malang, Sanusi mengatakan Pemkab akan menanggung biaya perawatan para korban.
Sanusi minta rumah sakit langsung menangani korban tanpa memperhitungkan biaya.
"Biaya akan ditanggung Pemkab" ujar Sanusi.
Insiden Arema Vs Persebaya dipicu oleh Aremania yang masuk ke dalam lapangan untuk mengejar pemain dan ofisial Arema FC.
Polisi sempat menghimbau Aremania untuk kembali ke tribune tapi massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua polisi meninggal.
Kemudian polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.
Mayoritas Aremania yang meninggal di rumah sakit karena kondisinya memburuk setelah kerusuhan terjadi.
Para korban mengalami sesak napas dan terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.
(*)