Pengelola Wisata Silayur Park Ingin Patahkan Mitos dan Stigma Keangkeran Silayur

TRIBUNJATENG.COM, Semarang - Pengelola wisata alam Silayur Park, Rahmat Jiyanto resah dengan stigma negatif yang dilayangkan masyarakat terhadap wisata yang dikelolanya. 

Ditemui di sela-sela aktivitasnya, Jiyanto mengaku masih banyak masyarakat yang ragu dengan kenyamanan dan keamanan di wisata alam Silayur Park.

"Masyarakat yang datang itu kadang masih terbayang-bayang dengan keangkeran daerah Silayur," katanya Senin (3/3/2022). 

Jiyanto bercerita, pihaknya pernah mendapat reservasi tempat berkemah oleh sekelompok pemuda.

Namun, kata dia, reservasi dibatalkan oleh kelompok pemuda lantaran Silayur masih diyakini sebagai tempat mistis.

"Kita sudah menyiapkan tempat. Silahkan bagi yang mau berkemah di sini. Kita ijinkan," sambungnya.

Kepada pengunjung yang datang, ia selalu meyakinkan mereka untuk menghilangkan stigma tersebut.  

Pasalnya selama menetap di Silayur Park, pihaknya juga tidak merasa ada gangguan mistis.

"Kita sudah sembilan bulan di sini. Toh nyatanya juga tidak ada gangguan,

"Yang angker itu kan kuburan. Lokasinya tidak di wisata.

Soal banyaknya kecelakaan di sini, kita lihat dulu apakah kendaraan mereka dalam keadaan baik atau tidak. Kalau tidak baik dan human eror kan bisa saja terjadi kecelakaan itu." jelasnya. (*)

Baca juga: Sekelompok Gengster Diamankan Reskrim Polresta Banyumas Karena Rusak Warung Hingga Bengkel

Baca juga: Melepas Penat dan Berteduh dari Terik Matahari Kota Semarang di Wisata Alam Silayur Park

Baca juga: Ini Yang Terjadi Saat 1 Jam Saja Mengamati Tanjakan Silayur Semarang, Djoko: Jangan Salahkan Sopir

Baca juga: Jalur Tengkorak Silayur Memakan Korban, Agus Terus Bunyikan Klakson Sebelum Truknya Terjun ke Jurang