UNNES
Tim PPKO Himabio UNNES Adakan Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Alpukat Melalui Metode Grafting
Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa Himabio UNNES mengadakan sosialisasi dan pelatihan Budidaya Alpukat Melalui Metode Grafting.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Himabio Universitas Negeri Semarang mengadakan sosialisasi dan pelatihan Budidaya Alpukat Melalui Metode Grafting bersama anggota Kelompok Tani Dusun Gunung Sari.
Kegiatan dilaksanakan di balai pertemuan Dusun Gunungsari, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Minggu (2/10/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat Gunungsari terutama Kelompok Tani mengenai budidaya alpukat melalui metode grafting agar menghasilkan bibit alpukat yang unggul, perbanyakan tanaman dan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, sehingga menghasilkan gabungan tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari sistem perakaran yang kuat dan produksi buah yang melimpah.
Kegiatan diawali dengan transfer ilmu mengenai budidaya alpukat melalui metode grafting yang mencakup pengertian, fungsi, keunggulan, alat dan bahan yamg digunakan, serta tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dilanjutkan dengan mempraktekkan cara mengaplikasikan metode grafting tersebut.
Cara untuk mengaplikasikan metode grafting diawali dengan memilih entres(batang atas pohon) alpukat yang memiliki kualitas buah unggul dan memilih batang bawah dengan kualitas sistem perakaran yang kuat.
Langkah selanjutnya yaitu tunas-tunas yang berada di batang bawah dibersihkan kemudian dipotong horizontal (panjang batang yang dipotong disesuaikan dengan entres yang akan dipasang).
Setelah itu pada bagian gabus pada batang bawah dipotong secara vertikal sehingga menimbulkan celah, entres yang ujungnya telah dipotong membentuk huruv V dimasukkan kedalam celah batang bawah yang sudah disiapkan.
Kemudian sambungan antara entres dan batang bawah yang telah terbentuk diikat menggunakan plastik wrap sebanyak 3 ikatan supaya entres tidak terjatuh atau terlepas dari batang bawah.
Setelah diikat entres ditutup menggunakan plastik bungkus es lilin hingga menutupi ikatan yang telah terbentuk supaya sambungan tidak cepat mengering, setelah itu bungkus diikat agar tidak terbang atau terlepas.
Banyaknya manfaat yang diberikan dengan melakukan metode grafting serta kemudahan dalam mempraktekkan dan mencari alat dan bahan, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk alpukat sehingga dapat dibudidayakan dengan lebih baik serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Gunungsari.(*)