Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tragedi Kanjuruhan Malang

Tragedi Gate 13 Stadion Kanjuruhan Diceritakan Saksi: Saya Terus Pegangi Jaket Teman Saya, Pasrah

Gate 13 Stadion Kanjuruhan Medan menjadi viral karena situasi yang begitu mencekam saat tragedi pasca pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya

Editor: muslimah
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Gate 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Saksi bisu tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 

Ia kemudian berupaya menyelamatkan diri sambil berusaha terus berpegangan dengan seorang rekannya.

Sementara dua rekannya yang lain sudah tidak diketahui keberadaannya.

Ia berhasil selamat karena pagar safety di sisi sebelum pintu keluar ambrol.

“Jaket teman saya saya pegang terus ke arah pintu sini. Jadi supaya keluarnya bareng,” ujar pemuda yang berprofesi sebagai pegawai swasta itu.

Gate 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Saksi bisu tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Gate 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Saksi bisu tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

“Saat tembakan gas air mata saya terpisah dengan dua teman saya yang lain jadi saya cuma berdua saja dengan teman saya yang satunya, dan jaketnya saya pegang terus. Jadi waktu jatuh pun kami berdua.”

“Saya selamat dari situ karena jatuh dari pagar yang berada di samping. Kalau itu bisa saya tidak jatuh sudah tidak tahu lagi nasib saya seperti apa.”

“Saking desak-desaknya terlalu kuat jadi akhirnya roboh. Tapi kalau itu pagarnya tidak roboh saya tidak tahu lagi karena di depan saya itu sudah berjatuhan.”

Saat terjatuh ia mengaku menindih satu orang yang jatuh lebih dulu.

Kemudian saat menuju ke gerbang keluar stadion, ia melihat seorang wanita yang sudah hampir kehilangan kesadaran.

“Lalu saya juga sempat menolong salah seorang wanita yang sesak nafas saat keluar ke sini.  Habis itu saya beri minum dan saya keluar ke parkiran mencari teman-teman saya yang lain,” ujarnya.

Setelah berhasil keluar, Dimas Bayu menggambarkan situasi di luar stadion tidak kalah kacaunya.

Terjadi bentrok antara Aremania dan pihak keamanan.

Pada titik itu dia sudah seorang diri dan terpisah dengan rekan-rekannya.

Namun ia bersyukur karena seluruh rekan-rekannya berhasil selamat dan kembali pulang dalam keadaan sehat.

“Alhamdulillah dari desa saya tidak ada yang meninggal, semuanya selamat,” ucap pemuda berusia 20 tahun tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved