Berita Semarang
Komisi C DPRD Kota Semarang: Dishub Memang Harus Perluas Titik Parkir Elektronik
Potensi pendapatan di sektor parkir di Kota Semarang sangat besar dan bisa mencapai Rp 125 miliar pertahun.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong langkah Dishub memperluas titik e-Parkir.
Pasalnya keefektifan e-Parkir sangat dirasa dalam hal meningkatkan PAD sektor parkir di Kota Semarang.
Tak hanya itu, perluasan parkir elektronik itu juga dianggap akan mengurangi parkir liar yang ada di Kota Semarang.
Baca juga: Tanggapan Masyarakat Kota Semarang Mengenai Pembayaran Retribusi Parkir Elektronik
Baca juga: Harga Tempe Tahu Naik di Pasaran Semarang, Pedagang : Pembeli Sudah Pada Maklum
Evaluasi terkait e-Parkir juga telah digelar DPRD Kota Semarang.
Dari hasil evaluasi, e-Parkir memberikan kontribusi lebih dibanding sistem parkir konvensional.
"e-Parkir memberikan pendapatan lebih dibanding parkir konvensional."
"Pada tahun lalu Rp 600 juta, pastinya tahun ini bisa lebih," ucap Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Gumilang Febriansyah Soemarmo kepada Tribunjateng.com, Kamis (6/10/2022).
Dilanjutkannya, e-Parkir bisa diaplikasikan di titik potensial yang ada di Kota Semarang.
"Kami akan mendorong agar titik parkir elektronik ditambah."
"Ini karena bisa mengurangi parkir liar, mengurangi kebocoran pendapatan, hingga menambah PAD."
"Hasil pendapatan nantinya dikembalikan ke masyarakat, misalnya untuk pembangunan infastruktur," terangnya.
Baca juga: E-Parkir Kawasan Simpang Lima Semarang Segera Diterapkan, Termasuk Wilayah Potensial di Ngaliyan
Baca juga: 9 Bulan Terjadi 22 Kasus KDRT di Jateng, LRC-KJHAM: Mayoritas Aduan Warga Kota Semarang
Terpisah Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono juga menyoroti pembenahan sistem parkir di Kota Semarang.
"Penerapan e-Parkir kami nilai berhasil."
"Untuk itu titik yang ada bisa diperluas," jelas Suharsono kepada Tribunjateng.com, Kamis (6/10/2022).
Menurutnya, potensi pendapatan di sektor parkir di Kota Semarang sangat besar dan bisa mencapai Rp 125 miliar pertahun.