Berita Solo
Pengurus PWI Solo Dilantik di Tepian Sungai Bengawan Solo, Harapannya Bermanfaat dan Ngalir Terus
Pelantikan digelar di tepian Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Taman Sunan Jogo Kali, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ketua Umum Pengurus PWI Pusat, Atal S Depari melantik pengurus PWI Kota Surakarta periode 2022-2027, Minggu (9/10/2022).
Pelantikan digelar di tepian Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Taman Sunan Jogo Kali, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Puncak pelantikan dimulai dengan pertanyaan kesanggupan Pengurus PWI Kota Surakarta periode 2022-2027.
Baca juga: Perwakilan Manajamen Klub dan Panpel Bertemu Menpora di Jakarta Termasuk Solo, Ini yang Dibahas
Baca juga: Kembangkan Kuliner Sebagai Karakter Kota Solo, Unika Soegijapranata Gandeng Forum UMKM Surakarta
"Siap bersedia," kata pengurus serentak.
Atal Depari lantas menyerahkan surat keputusan (SK) dan secara simbolis menyerahkan pataka serta bendera.
Atal dalam sambutannya menekankan, PWI Kota Surakarta spesial karena kota yang memiliki PWI setingkat provinsi.
Terlebih Surakarta adalah kota bersejarah bagi berdirinya PWI.
"Dahulu pada 1946 mereka ke Surakarta untuk membentuk PWI, menempuh perjalanan jauh dari berbagai daerah," ungkapnya.
Menurutnya, Surakarta adalah kota yang elok dan bersejarah.
Bahkan wartawan di Kota Bengawan menjadi tauladan bagi wartawan di Indonesia.
"Tidak ada PWI kalau tidak ada Surakarta."
"Kami yakin mereka bisa menjaga independensi," ungkapnya melalui Tribunjateng.com, Minggu (9/10/2022).
Sementara itu, Ketua PWI Kota Surakarta, Anas Syahirul menyampaikan, pengurus harus profesional dan memegang kode etik, serta menjaga kepercayaan masyarakat.
Baca juga: Konsep Make Up Wedding Tradisional Modern Masih Jadi Favorit, Ada Solo Putri dan Jogja
Baca juga: Akhir Pekan Ini Universitas Surakarta Vs Persika Karanganyar, Liga 3 Jateng Dimulai Lagi
Dia juga meminta profesi jurnalis jadi penjernih di tengah gempuran hoaks atau info sesat di zaman media sosial.
"Jika dilakukan, masyarakat akan disajikan jurnalistik atau konten-konten yang berkualitas," ungkapnya.