Berita Nasional
Tak Tunggu PDIP, PKB-Gerindra Segera Deklarasi Capres-cawapres
PKB dan Partai Gerindra memastikan tak akan menunggu PDI Perjuangan untuk bergabung dalam koalisi yang sudah terbentuk.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra memastikan tak akan menunggu PDI Perjuangan untuk bergabung dalam koalisi yang sudah terbentuk.
Keduanya disebut telah mantap mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Sejauh ini sih belum (komunikasi serius dengan PDI Perjuangan-Red). Kami malah dalam posisi terus mematangkan agenda-agenda dengan Gerindra. Sampai hari ini perbincangan kami, antara PKB-Gerindra, tidak ada figur lain, selain dua figur ini (Prabowo dan Muhaimin-Red),” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, kepada Kompas.com, Senin (10/10).
Dalam pandangannya, koalisi PKB-Gerindra sejak awal terus mendorong agar partai politik (parpol) besar saling membentuk poros masing-masing. Ia menyampaikan ada keinginan dari koalisi untuk mendorong agar pemilihan presiden (pilpres) diikuti oleh tiga paslon.
“Semakin kontekstual sebenarnya dengan situasi-situasi terakhir. Nasdem sudah deklarasi, makin kontekstual terwujudnya tiga poros,” ungkapnya.
Huda menuturkan, deklarasi Prabowo-Muhaimin bakal dilakukan sebelum 2023. “Ya prinsipnya paling enggak mengambil momentum akhir tahun,” tandasnya.
Seperti diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani telah bertemu Muhaimin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9) lalu. Muhaimin menjadi ketua umum parpol ketiga yang dikunjungi Puan dalam safari politiknya.
Puan sebelumnya juga diketahui sempat menyambangi Prabowo di Hambalang. Hingga kini, Puan telah menyambangi total empat ketua umum parpol. Selain Muhaimin dan Prabowo, anak Megawati Soekarnoputri itu juga telah berjumpa dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Adapun, Juru Bicara Pemenangan Pemilu 2024 Partai Gerindra, Budi Djiwandono menyatakan, pihaknya tetap membuka peluang bagi partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.
Hal itu menanggapi pernyataan Cak Imin yang menyebut Nasdem sulit bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB. "Partai Gerindra membuka komunikasi dan peluang bagi partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB," ujarnya, saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Senin (10/10).
Namun, Budi mengingatkan bahwa Gerindra dan PKB sudah memiliki perjanjian kerja sama perihal penunjukan pasangan capres dan cawapres. Menurut dia, Gerindra dan PKB akan menentukan nama capres-cawapres untuk pilpres 2024 secara bersama-sama.
"Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kerja sama politik partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketum Gerindra Bapak Prabowo Subianto dan Ketum PKB Bapak Abdul Muhaimin Iskandar," tuturnya.
Satu capres
Budi menegaskan, hanya ada satu capres bagi Partai Gerindra. Sosok itu adalah Prabowo Subianto. Prabowo juga sudah menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai capres 2024.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengakui koalisi yang terbentuk di antara partainya dengan Gerindra sulit untuk merangkul Partai Nasdem jelang Pilpres 2024.
Kesulitan itu bukan karena perbedaan visi dan misi, melainkan Nasdem telah mendeklarasikan bakal capres-nya sendiri, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Agak sulit-lah. Karena, ya, sudah punya calonnya masing-masing," ujar Muhaimin, ditemui wartawan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jumat (7/10) malam.
Cak Imin menyebut, koalisi yang terbentuk antara PKB dengan Gerindra bakal segera mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024 dalam waktu dekat.
Ia berujar, belum ada partai politik lain yang berkoalisi dengan PKB dan Gerindra. Namun, pendekatan ke partai-partai terus dilakukan. Hanya saja, Nasdem kemungkinan besar tidak masuk dalam radar karena hal itu.
"Kami sudah berkoalisi dengan Gerindra, sudah menandatangani kontrak kerja sama, dan insyaAllah akan segera ditindaklanjuti dengan kesepakatan-kesepakatan, termasuk deklarasi kesepakatan calon presiden dan wakil presiden. Dalam waktu dekat (diumumkan-Red), paling lama akhir bulan," terang Wakil Ketua DPR RI itu.
Cak Imin secara tersirat berharap agar dirinya maju di pilpres 2024 mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Ya, insyaAllah, kita tunggu pengumuman," ungkapnya, ketika ditanya soal seberapa pasti duetnya dengan Prabowo.
Deklarasi Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS Sebelum Akhir Tahun
Partai Nasdem memastikan bakal segera mendeklarasikan koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.
Wasekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim memastikan, deklarasi koalisi itu akan dilakukan sebelum akhir 2022.
"Sebelum akhir tahun pasti. Tapi kami pengen lebih cepat, lebih baik," ucapnya, saat dihubungi, Senin (10/10).
Ia mengaku belum tahu apakah Demokrat dan PKS mengikuti deklarasi seperti dilakukan Nasdem. Namun, ia memastikan deklarasi bersama ketiga parpol tersebut akan digelar sebelum akhir tahun.
"Saya tidak tahu apakah Partai Demokrat dan PKS juga akan mengikuti model Nasdem deklarasi sendiri-sendiri dulu, tapi yang jelas deklarasi bersama itu pasti tahun ini," ujarnya.
Terkait dengan peluang koalisi ketiga parpol itu, Hermawi menyebut kini sudah melebihi angka 90 persen.
"Kalau hari ini (kemarin-Red) tinggal teknis saja. Sudah di atas 90 persen (peluang koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat)," paparnya.
Hermawi menyatakan, hubungan Nasdem dengan Demokrat dan PKS sudah semakin mendekat.
"Kami merasa sekarang kebersamaan kami, pertemuan hati antara PKS, Demokrat, dan Nasdem ini sudah semakin mendekat," imbuhnya.
Ia berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dideklarasi partainya sebagai capres dalam waktu dekat bersilahturahmi ke PKS.
"Kemarin kan Anies sudah datang ke Demokrat, kami berharap dalam waktu dekat beliau segera merapat juga ke PKS secara formal," ucap Hermawi. (Tribunnews/Fersianus Waku/(Kompas.com/Tatang Guritno/Adhyasta Dirgantara/tribun jateng cetak)