Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Umumkan Capres Tahun Depan, PDIP: Kami Tak Mau Jumawa

hingga kini partai berlambang banteng moncong putih itu belum mengumumkan atau memberi sinyal akan mengusung tokoh yang maju di pilpres

Editor: Vito
kompas.com
Politisi PDIP Masinton Pasaribu 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kontestasi pemilihan presiden (pilpres) semakin menggema setalah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Kini, sejumlah partai pun mulai berkomunikasi dan meramu calon yang akan diusung 'melawan' Anies Baswedan.

PDI Perjuangan pun kini santer dibicarakan, karena hingga kini partai berlambang banteng moncong putih itu belum mengumumkan atau memberi sinyal akan mengusung tokoh yang maju di pilpres, meski nama Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo santer di sejumlah lembaga survei.

Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, perhelatan pilpres 2024 saat ini masih jauh. Ibarat sebuah balapan, menurut dia, belum ada satu partai pun yang memenuhi syarat untuk masuk ke lintasan, yakni Presidential Threshold (PT) 20 persen, kecuali PDI Perjuangan.

"Meskipun kami PDIP sudah memenuhi syarat itu, bisa masuk ke lintasan balapan, tapi kami tidak mau jumawa. Ujuk-ujuk mendeklarasikan capres. Kita bicara pemilu ini kan panjang," katanya, dalam diskusi yang diadakan Total Politik, Selasa (11/10).

Namun, Masinton tak menyebut NasDem jumawa usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka. "Saya mengatakan PDIP tak jumawa," ujarnya.

Dia menambahkan, kontestasi pemilu 2024 adalah agenda besar bagi Indonesia. "Ini bukan agenda 17an, panjat pinang, yang panitianya sudah dibentuk. Ini menyangkut perjalanan bangsa ke depan. Kami berpandangan tidak perlu terburu-buru," ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR itu menuturkan, PDI Perjuangan masih akan terus mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf langgeng hingga 2024. Ia juga membandingkan kampanye saat pemilu 2019 dan 2024, di mana jauh lebih lama waktunya, yakni 5 bulan, ketimbang pemilu 2024 nanti yang hanya 75 hari.

"Kami enggak mau hiruk pikuk ekses dari dinamika politik demokrasi ini menciptakan kegaduhan atau keriuhan suasana yang tidak kondusif. Pertama, kita baru pandemi, lalu ada krisis global," ucapnya.

Adapun, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun memberi sinyal kapan partainya akan mengumumkan nama capres.

Ia pun membuka memori di 2014 dan 2019, ketika Joko Widodo (Jokowi) diajukan sebagai capres, dan KH Maruf Amin menjadi cawapres.

Berkaca ke pengalaman ketika Jokowi dan KH Maruf Amin dicalonkan. Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sedangkan pemilu digelar pada Juni 2014.

"Jika analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (pengumuman capres-Red). Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi,” paparnya.

“Kiai Maruf diputuskan saat penetapan capres cawapresnya di KPU. Penetapan dan keputusan cawapres utusannya pada Minggu sekitar pukul 16.00, jam 4 sore, sementara pendaftarannya Senin (esok harinya-Red). Itu real politik, dalam praktik seperti itu,” tambahnya.

Dengan begitu, Hasto menyatakan, yang kini disiapkan adalah visi misi capres-cawapres terlebih dahulu. Isinya tentu menggambarkan visi Indonesia ke depan, yang senafas dengan pemerintahan Soekarno-Megawati-Jokowi.

“Untuk siapa yang akan disiapkan, itu keputusannya Ibu Mega. Yang jelas, pengalaman 2014, kami mampu melahirkan banyak pemimpin,” jelasnya, sambil menyebut sejumlah nama pemimpin daerah berhasil seperti Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Hendrar Prihadi, dan lain-lain. (Tribun network/Yuda/Reza Deni)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved