Nojorono Kudus
Nguri-nguri Budaya, Nojorono - Pemkab Kudus Kudus Kompak Sinergi Jaga Caping Kalo
Caping Kalo yang merupakan salah satu kekayaan budaya khas Kudus akhirnya "naik kelas".
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Upaya ini untuk nguri-uri budaya, agar bisa mendapatkan pengakuan bahwa Caping Kalo asli kebudayaan milik Kudus.
Alhamdulillah suratnya telah kita terima dari Kemenkumham," ujarnya.
Menurut Hartopo, upaya yang dilakukan Pemkab Kudus ternyata bersesuaian dengan langkah yang dilakukan Nojorono.
Sebab perusahaan ini juga memiliki kepedulian yang sama dengan mendaftarkan buku 'Caping Kalo' karya Edy Supratno ke Kemenkumham.
"Melalui buku ini, diharap masyarakat dapat mengenal Caping Kalo sebagai bagian dari budaya khas Kudus. Saat ini bukunya telah tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual di Kemenkumham," katanya.
Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk sinergi bersama antara Pemkab Kudus dan PT Nojorono Tobacco International dalam melestarikan kebudayaan lokal.
"Ini upaya sinergi bersama yang memiliki kemanfaatan yang lebih luas lagi untuk masyarakat Kudus.
Selamat memperingati HUT ke-90, semoga Nojorono semakin maju dan memberikan manfaat bagi banyak orang," pungkasnya.
Managing Director PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata berharap dengan semakin matangnya usia Nojorono akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat, sesuai dengan tema yang diambil yakni 'Hidup Yang Menghidupi'.
"Hari ini Nojorono tepat berusia 90 tahun.
Dengan tema "Hidup Yang Menghidupi", diharapkan Nojorono membawa banyak manfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Tema yang diambil memiliki makna sebagai harapan untuk kejayaan yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas, utamanya keluarga besar PT Nojorono Tobacco International.
"Hidup Yang Menghidupi ini diharap dapat memberikan kesejahteraan bersama, sebab banyak masyarakat yang telah menggantungkan hidup pada Nojorono hingga bisa mencukupi kebutuhan kehidupannya," tandas Arief Goenadibrata.(*)