Berita Nasional
Mantan PM Inggris Salut Inovasi Erick Thohir di BUMN
Salah satu bagian utamanya adalah di BUMN. Aset senilai 630 miliar dolar AS, yang lebih dari setengah PDB negara.
TRIBUNJATENG.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri BUMN RI Erick Thohir. Apresiasi ini diberikan lantaran ia melihat orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut berhasil melakukan transformasi menyeluruh.
"Rasa hormat yang besar dan mengucapkan selamat kepadanya atas semua perusahaan milik negara, yang memiliki kemajuan yang telah dibuat," terang Tony Blair dalam sesi panel diskusi Konferensi Internasional BUMN atau State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (17/10).
Tony Blair menjelaskan berkat transformasi yang dilakukan oleh Erick Thohir, kinerja BUMN berkembang pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hal ini kemudian berdampak kepada perkembangan Indonesia sebagai negara.
Ia menegaskan dibutuhkan keputusan yang tepat dari kebijakan yang tepat oleh pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi. Jika keputusan ini meleset maka negara dan masyarakat akan ikut terpuruk.
Karenanya, Mantan PM Inggris dua periode memberikan apresiasi yang tinggi kepada Erick Thohir karena telah memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan transformasi Indonesia.
"Salah satu bagian utamanya adalah di BUMN. Aset senilai 630 miliar dolar AS, yang lebih dari setengah PDB negara. Jika BUMN berkinerja buruk, negaranya tidak akan berhasil," ujar dia.
Seperti diketahui, Erick Thohir gencar melakukan transformasi di lingkungan Kementerian BUMN sejak diamanahkan menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Jokowi. Transformasi ini meliputi kebijakan holdingingisasi untuk menyederhanakan jumlah BUMN dari 142 menjadi 41.
Ia juga menyelaraskan program CSR atau TJSL BUMN dengan kepentingan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak sehingga berdampak kepada perusahaan-perusahaan BUMN. Terakhir Erick Thohir menggalakkan program bersih-bersih BUMN untuk mengurangi tindak kecurangan di dalam tubuh BUMN.
Program bersih-bersih BUMN ini kemudian memberikan dampak signifikan kepada perusahaan-perusahaan pelat merah karena berkurangnya benalu yang terus membuat rugi. Dampaknya, Erick Thohir berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN dari Rp 13 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 126 triliun pada tahun 2021. (*)