Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Dilaporkan Penganiayaan Saat Bagikan Amplop, Anggota DPRD Demak Mutohar: Tidak Sengaja

Anggota DPRD Demak Mutohar membantah dirinya melakukan penganiayaan terhadap warga bernama Sahid (60) warga Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/Dok pribadi
Sahid, korban penganiayaan saat merekam aksi bagi-bagi amplop Pilkades Desa Bulusari, Sayung, Demak,  bersama dengan saksi melaporkan kejadian tersebut di Polres Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Anggota DPRD Demak Mutohar membantah dirinya melakukan penganiayaan terhadap warga bernama Sahid (60) warga Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Sebelumnya, Sahid telah melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Demak saat ia merekam aksi bagi-bagi amplop berisi uang oleh Mutohar ke warga di sela gelaran Pilkades Desa Bulusari, Minggu (16/10/2022) lalu.

Kasat Reskrim Polres Demak AKP Mochamad Zazid mengatakan, permasalahan tersebut bermuala ketika adanya perselihan antara kedua Timses Cakades Bulusari karena permasalahan tidak terima untuk direkam video.

Baca juga: Videokan Bagi-bagi Amplop Pilkades di Demak, Sahid Dianiaya Tim Sukses

"Kurang lebih ada laporan itu, ada persilihan saat pencoblosan salah satu pihak merekam dan salah satu pihak keberatan direkam," kata Kasat Reskrim Polres Demak saat dikonfirmasi Tribunjateng, Selasa (19/10/2022).

Tangkap layar video praktik pembagian amplop diduga berisi uang saat Pilkades di Desa Bulusari, Sayung, Demak. Warga yang merekam, Sahid, menjadi korban penganiayaan
Tangkap layar video praktik pembagian amplop diduga berisi uang saat Pilkades di Desa Bulusari, Sayung, Demak. Warga yang merekam, Sahid, menjadi korban penganiayaan (TRIBUNJATENG/Dok pribadi)

Ketika adu mulut, kata Zazid sapaan akrabnya, handphone milik Sahid terjatuh. Kemudian spontan Mutohar bergegas untuk mengambilkan HP dan kebetulan bersamaan dengan Sahid.

Sehingga, topi yang dikenakan Mutohar mengenai bagian wajah Sahid.

"Terjadi rebutan handphone dan jatuh saat mengambil. Korban dirasa ditanduk oleh pelaku," jelasnya.

Sementara untuk kasus ini masih dilakukan penyelidikan oleh Polres Demak.

Anggota DPRD Demak Mutohar menjelaskan, awal kejadian benturan tersebut bermula ketika dirinya bersama Timses Cakades yang ia dukung, membagikan amplop sebagai uang transport pada anak-anak dan ibu dengan nominal Rp 20 ribu.

Pembagian itu kata Mutohar, sebagai uang pengganti transport, bukan untuk tujuan agar penerima memilih adiknya yang mencalonkan diri sebagai Cakades.

Menurutnya, amplop dibagikan secara merata setelah pencoblosan.

"Saya tahu ini money politik atau tidak. Saya kasih Rp 20 ribu tidak ada foto adik saya," katanya.

Saat aksi bagi-bagi amplop ke warga itu dilakukan, ada satu di antara tim Mutohar menyampaikan bahwa tindakannya direkam oleh Sahid.

Mendapati laporan itu kata Mutohar, memilih untuk membiarkan saja.

Selanjutnya, satu dari timnya mendekati Sahid untuk menanyakan apa tujuan merekam aksi bagi amplop tersebut hingga terjadi adu mulut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved