Berita Kudus
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Kudus, Rangsang OPD Berikan Layanan yang Mudah dan Cepat
Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus harus membuat inovasi pelayanan publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus harus membuat inovasi pelayanan publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
Hal itu agar masing-masing OPD terangsang untuk membuat inovasi layanan yang semakin memudahkan masyarakat.
Asisten III Administrasi Pemerintahan, Mas'ud, mengatakan, kompetisi layanan publik untuk setiap OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Kudus merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan publik.
Nantinya masing-masing OPD bisa memberikan layanan maksimal yang mudah dan murah kepada setiap warga yang mengaksesnya.
"Kompetisi ini juga untuk menjaring, mendokumentasikan, dan mempromosikan inovasi pelayanan publik di Kabupaten Kudus sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan publik," kata Mas'ud.
Mas'ud melanjutkan, setiap OPD diberi waktu sejak 13 Oktober sampai 13 November untuk mengumpulkan proposal layanan publik melalui aplikasi Jos Pakk.
Setelahnya terdapat penilaian proposal yang berlangsung pada 17 sampai 22 November 2022 oleh dewan juri dari akademisi Universitas Diponegoro, Universitas Muria Kudus, dan wartawan.
"Kemudian masing-masing OPD juga melakukan presentasi dan wawancara kepada dewan juri. Kemudian memilih tiga inovasi layanan terbaik dan melaporkannya kepada bupati," kata Mas'ud.
Pada Desember 2022 akan ada penyerahan penghargaan inovasi terbaik oleh bupati.
Tiga inovasi layanan terbaik berhak menerima piagam penghargaan dan juga bakal mendapat smart tv.
"Inovasi layanan yang terbaik nanti juga akan diajukan untuk ikut KIPP tingkat Jawa Tengah dan nasional," lanjutnya.
Kompetisi pelayanan publik tersebut, kata Mas'ud, menjadi cikal bakal terwujudnya layanan yang berintegritas demi muwujudkan layanan yang mudah, murah, cepat, transparan, dan akuntabel.
"Kemudian juga mendorong terjadinya keberlanjutan inovasi layanan publik. Juga membangun basis data layanan publik di Kudus," katanya.
Dari seluruh rangkaian kompetisi inovasi layanan publik yang berlangsung, kata Mas'ud, merupakan bagian dari percepatan layanan yang prima demi mewujudkan visi Kudus yang modern, religius, cerdas, dan sejahtera. (*)