Berita Regional
Wanita Ini Sudah Sepekan Tidur di Samping Makam Bayinya yang Diduga Meninggal karena Diabaikan RS
Bayi bernama Lailan Mahsyar Zainuddin diduga meninggal dunia setelah diabaikan oleh pihak rumah sakit.
Karena panik sebelum sampai RSCM, keluarga ini membawa pasien ke Klinik Yusra yang ditangani dokter spesialis anak, namun karena dokter belum tiba tim medis di klinik tersebut memeriksa kondisi bayi termasuk suhu tubuhnya. Kemudian meminta agar segera membawa ke RSCM.
"Di RSCM saya juga sempat akan ditolak karena ruangan penuh, tapi saya memohon agar anak saya ditangani dilihat kondisinya meskipun dengan cara saya pangku, dan saya bilang bahwa saya akan bayar sesuai pasien umum bukan BPJS, karena mereka sempat menanyakan hal itu, akhirnya putra saya ditangani," kata Itanyani.
Karena tak ada alat medis yang memadai, pihak RSCM meminta Itayani dan keluarga membawa Lailan kembali ke RSUD Praya atau RSUD Provinsi yang memiliki alat medis memadai dan lengkap.
Dalam kepanikan Itayani dihadapkan dalam situasi yang sulit. Alat oksigen yang dipasangkan pada bayinya adalah alat oksigen untuk orang dewasa karena tidak untuk anak anak.
Pihak RSCM lalu merujuk ke RSUD Praya, tim medis sempat memvideokan Lailan, dan menunggu jawaban dari RSUD Praya tapi belum juga direspons.
Sembari suami Itayani mencarikan kamar rawat inap.
Saat Magrib, Itayani menanyakan kondisi putranya. Dokter RSCM mengatakan putra keduanya tidak bisa tertolong.
Pihak RSCM memberi tahu jika telah berusaha memberikan pertolongan yang terbaik namun karena keterbatasan alat, Lailan meninggal.
Meski suaminya berhasil mendapatkan kamar di RSUD Praya setelah meminta bantuan orang yang dikenal, namun Lailan telah pergi selamanya.
Awalnya keluarga pasrah menerima apa yang terjadi, menerima kematian Lailan sebagai takdir.
Namun emosi mereka membuncah ketika pihak RSUD Praya membantah menolak pasien dan mengatakan telah memberi pelayanan sesuai SOP.
"Itu yang membuat saya sakit hati, jelas jelas mereka sama sekali tidak menyentuh putra saya, apalagi memeriksanya, mereka menganggap kami ini apa," tekan Itayani.
Mahsyar (25) sang suami yang awalnya memilih diam dan hanya mendengarkan penuturan Itayani, mengatakan bahwa dirinya sangat marah dan emosi mendengar pernyataan pihak RSUD Praya.
"Dari mana mereka bisa bilang telah menangani anak saya, mereka justru menolak pasien, menolak memberi pertolongan pada anak kami, tangani saja dulu, baru nanti persoalan dirujuk karena tak ada bad tempat tidur di IGD," kata Mahsyar.
"Karena kami pakai baju lusuh mungkin ya sehingga kami ditolak," lanjut dia.