Fokus
Fokus: Prank ‘KDRT’
TENTU kamu masih ingat dengan aksi pasangan selebriti ini, dimana konten videoYoutubenya berakhir pada pelaporan kepada pihak kepolisian. Paula Verhoe
Penulis: deni setiawan | Editor: m nur huda
Menurutnya, sosok publik figur saja bisa bimbang menghadapi kasus tersebut, bagaimana dengan para perempuan di luar sana, yang secara ekonomi kurang beruntung seperti Lesti Kejora?
Pernyataan serupa juga diutarakan politikus muda Tsamara Amany. Menurutnya, yang dilakukan Lesti tak bisa dimasukkan ke dalam kategori prank, secara sengaja mengerjai atau membuat heboh publik demi tujuan pribadi.
Baginya, itu bukti nyata jika para korban kekerasan memang tak bisa lepas begitu saja terhadap si pelaku, utamanya suami. “Ada riset, butuh 7 kali korban untuk betul-betul lepas dari relasi abusif ini,” paparnya.
Sekali lagi, kita bersama mendapatkan pelajaran baru dari kasus-kasus besar di Indonesia, utamanya terkait kekerasan. Banyak faktor mengapa perempuan korban kekerasan menutup diri enggan melapor dan lainnya.
Setidaknya pula, dari dua kasus pembanding tersebut, dapat bersama menjadi makin bijak dalam bersikap, memberikan penilaian. Tak serta merta menghujat tanpa sebelumnya menyimak maksud tujuannya.(*/tribu jateng cetak)