Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Ganjar Siap Jadi Capres 2024, Benarkah Ada Sinyal Halus dari Megawati, Ini Kata Relawan Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) pada perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang

Tribun Jateng/Hermawan Endra
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan arahan dan membuka Rakorda BAZNAS dan LAZ se-Jateng di Hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Jumat (14/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) pada perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Pernyataan kesiapan itu disampaikan Ganjar dalam sebuah wawancara di televisi pada Selasa (18/10) malam.

"Kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar.

Ini pertama kalinya Ganjar buka suara soal capres pemilu 2024 setelah namanya kerap masuk berbagai survei lembaga independen.

Nama Ganjar bahkan menjadi salah satu capres terkuat dalam sejumlah survei. 

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan dirinya siap menjadi calon presiden atau capres 2024 demi bangsa dan negara.

Bukan hanya dirinya, Ganjar mengatakan bahwa semua anggota partai harus siap jika memang diusung menjadi presiden.

Ganjar menyebut setiap partai pasti memilih anak-anak bangsa terbaik yang bisa memimpin Indonesia ke depan.

Namun, Ganjar tidak menyebut spesifik PDIP yang notabenenya Ganjar adalah kader partai itu. 

"Ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap soal itu," ujarnya.

Dalam konteks pencapresan, Ganjar melihat ada dua realitas. Di satu sisi dia adalah anggota partai.

Namun di sisi lain Ganjar menilai suara rakyat juga menjadi pertimbangan partai dalam menentukan calon pemimpin bangsa.

”Pertama saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” kata Ganjar

”Maka kenapa di awal sebagai etik politik tentu saja kami sangat menghormati satu, PDI Perjuangan sebagai partai saya. 

Dua, relasi yang dibangun oleh partai-partai yang sekarang sedang berbincang dan yang kedua tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," tuturnya.

Oleh karena itu, Ganjar memilih memberikan kesempatan kepada partai untuk berdialog dan berkomunikasi untuk menentukan Capres yang akan diusung. 

Menurut Ganjar, dialog dan komunikasi itu menciptakan keputusan terbaik. "Realitas survei yang memang itu ada.

Maka biarkanlah kita kasih kesempatan kepada partai yang menentukan untuk mereka berdialog, mereka berkomunikasi, untuk mengambil yang terbaik. Simpel kan," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, bangsa ini tidak bisa diurus oleh satu pihak saja. Dia berkata butuh kolaborasi antar pihak, khususnya partai.

Sebab, banyak persoalan yang membutuhkan pemikiran banyak pihak. Ia pun mencontohkan tantangan bangsa Indonesia ke depan yang perlu dihadapi dengan serius, antara lain persoalan ekonomi, pangan, dan energi. 

"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian. Ada banyak multidimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," ujarnya.

Lebih dari itu, Ganjar menyampaikan deklarasi dirinya sebagai capres tergantung keputusan partai. 

"Yang mendeklarasikan adalah partai-partai itu. Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya. Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang tidak siap," kata Ganjar kembali menegaskan.

Nama Ganjar memang sedang melejit. Berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga, namanya kerap disebut memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres.

Nama Ganjar bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Survei yang dilakukan Centre For Strategic and International Studies (CSIS) beberapa waktu lalu misalnya, mencatat elektabilitas Ganjar mencapai angka 33,3 persen, disusul Anies Baswedan 27,5 persen, dan Prabowo Subianto 25,7 persen.

Sementara berdasarkan survei yang dilakukan Lingkar Survei Jakarta (LSJ), elektabulitas Ganjar mencapai 20,8 persen. Ia hanya kalah dari Prabowo yang memiliki angka elektabilitas mencapai 31,5 persen, dan unggul dari Anies Baswedan dengan elektabilitas 16,9 persen.

Terpisah, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai pernyataan Ganjar yang menyatakan siap menjadi capres merupakan langkah maju dari politik Ganjar.

"Itu langkah maju dari langkah politik Pak Ganjar," kata Baidowi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (19/10).

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengakui nama Ganjar masuk dalam radar sosok capres potensial yang akan diusung PPP.

Hal itu berdasarkan usulan dari sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP.

Namun, keputusan final akan diambil melalui mekanisme Mukernas. "Namun demikian kami PPP belum memutuskan sikap apapun meskipun kita akui bahwa sebagian dari DPW mengusulkan nama Pak Ganjar sebagai calon presiden," tandasnya.

Semantara Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik kesiapan Ganjar maju sebagai capres 2024. Waketum PAN Viva Yoga mengatakan, kesiapan Ganjar mewarnai bursa capres agar masyarakat semakin banyak pilihan calon pemimpin.

"Hal ini akan mewarnai mosaik pilpres, semakin banyak calon akan semakin banyak alternatif pilihan masyarakat dalam menentukan pimpinan nasional," kata Viva, Rabu (19/10).

Adapun Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenezer mengatakan pernyataan Ganjar siap maju sebagai capres 2024 dilontarkan oleh Gubernur Jawa Tengah itu setelah mendapat sinyal dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Kita senang atas sinyal halus yang diberikan Ibu Megawati melalui kader terbaik Ganjar Pranowo. Elektabilitas PDIP akan meningkat juga,” kata Noel.

Noel meyakini kesiapan Ganjar maju sebagai capres pasti didahului inisiatif para petinggi PDIP terutama Megawati, untuk “menurunkan pemain” dalam merebut simpati rakyat. 

“Ibaratnya, ini isyarat PDIP ‘jorokin’ (dorong) Ganjar untuk turun langsung ke medan gelanggang. Kita juga bisa berharap, ‘ikatan’ di kaki Ganjar sudah dilepas, sehingga Ganjar akan lebih leluasa untuk bergerak ke semua daerah untuk meraih simpati bagi PDIP,” ujarnya.(tribun network/den/mam/frs/dod)

Baca juga: Kecewa dengan Sikap Ketua PCNU, Ketua Lesbumi Kudus Pilih Mundur

Baca juga: Normalisasi Sungai Beringin Kota Semarang Terkendala Jembatan dan Rel Kereta Api

Baca juga: Lapak Ganjar Jadi Acuan Para Reseller Luar Jateng

Baca juga: Daftar Weton Pria Penyabar Menurut Primbon Jawa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved