Berita Semarang
Pedangang Barang Loak di Jalan Sendowo Semarang Berharap Dapat Tempat yang Layak
Pedagan barang loak di Jalan Sendowo masih tetap bersemangat mengelar daganganya setiap hari, meskipun mereka tahu ramainya pembeli setiap Sabtu.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagan barang loak di Jalan Sendowo masih tetap bersemangat mengelar daganganya setiap hari, meskipun mereka tahu ramainya pembeli setiap Sabtu dan Minggu.
Dilakukan aktivitas dagang setiap hari karena adanya tuntutan mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Selain itu para pedagang juga berharap kepada Pemkot Semarang untuk dapat memberikan tempat yang aman agar saat berjualan, tidak khawatir terkena razia Satpol PP.
Pasalnya di sepanjang Jalan Sendowo, mereka sering terkena penertiban Satpol PP Kota Semarang.
Sugik pedagang barang loak beharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi yang tepat agar para pedagang barang loak yang sudah berpuluhan tahun jualan di sepanjang Jalan Sendowo tidak terkena razia oleh Satpol PP.
"Kalau bisa dicarikan tempat solusi seperti pasar loakan gitu, yang dari pedagang loakan Jalan Sendowo," jelasnya kepada tribunjateng.com, Rabu (19/10/2022).
Mengenai tempat yang diinginkan oleh para pedagang barang loak yang biasanya mengelar dagangan tanpa alas di sepanjang Jalan Sendowo.
Mereka hanya menginginkan tempat yang resmi tanpa ada rasa ke khawatiran terkena penertiban oleh Satpol PP.
Pasalnya bila sering terkena penertiban, mereka harus mengurus terlebih dulu di Kantor Satpol PP Kota Semarang untuk mengambil barang yang disita.
"Yang penting kita bisa jualan tidak di oyak-oyak (dikejar) di kasih solusi," katanya
"Kedepanya solusinya bagaimana, kalau seumpama tidak boleh disini terus dicarikan tempat dimana, lapak apa, atau pasar apa. Disuruh bayar juga tidak apa apa yang penting ada tempat khusus," ungkapnya
Sementara Sugeng pedagang lainya berharap kepada anggota Satpol PP untuk bersikap humanis saat melakukan penertiban atau mengamankan barang milik para pedagang loak.
"Oke lah kalau mau garukan (mengamankan barang) tetapi ngambilnya jangan arogan, terus barang-barang diambilin semua," ungkapnya
"Kita kan disini beli, tidak ambil digratisan, kita itu kulakan," imbuhnya
Berdasarkan pantauan Tribunjateng.com, barang loak yang di jual di oleh para pedagang di tempat itu bermacam-macam jenis mulai dari alat elektronik, perabotan rumah tangan, jam tangan, kipas angin, mainan anak, kunci bengkel, soundsistem mini, radio tape, kaset VCD, kulkas, mesin cuci, dan lain-lain.