Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Presiden Yakin Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh 5,4 Persen

Jokowi menuturkan, dalam perbincangan telepon dengan Direktur Pelaksana IMF, ia mendapatkan kabar bahwa saat ini ada 16 negara yang sudah menjadi pasi

Editor: m nur huda
Kompas TV
Presiden Jokowi dan istri - Presiden Yakin Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh 5,4 Persen 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Di tengah ketidakpastian dunia, perekonomian Indonesia di kuartal II/2022 masih bisa tumbuh, dan termasuk tertinggi di antara negara-negara G20. Dana Moneter Internasional (IMF) pun sampai memberikan pujian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut Indonesia sebagai titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

"Ini yang ngomong bukan kita lo ya, (tapi-Red) Kristalina, Managing Director-nya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Akan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga trust, kepercayaan global kepada kita akan makin baik, karena memang kita harus hati-hati," katanya, saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2022, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Rabu (19/10).

Jokowi menuturkan, dalam perbincangan telepon dengan Direktur Pelaksana IMF, ia mendapatkan kabar bahwa saat ini ada 16 negara yang sudah menjadi pasien IMF, serta ada 28 negara lain sedang mengantre di depan pintu IMF.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mensyukuri capaian ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5,44 persen di kuartal II/2022.

"Saya masih meyakini di kuartal III ini kita juga masih tumbuh di atas 5 persen, atau di atas 5,4 persen, karena angka-angka yang kita lihat neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, Indeks Kepercayaan Konsumen masih di angka 124,7," jelasnya.

Meski semua indikator berada pada kondisi yang baik, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk terus bekerja keras, karena hal tersebut merupakan kunci utama dalam menghadapi kondisi sulit seperti sekarang.

Ia pun mendorong semua pihak untuk bekerja tidak hanya makro dan mikro, tetapi juga detail.

"Kerja sekarang memang harus lebih detail, dilihat satu per satu, dan dikejar, diselesaikan. Itulah kerja yang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Enggak bisa lagi kita hanya kerja makro saja, bisa luput, bisa meleset," ucapnya.

Pasalnya, Jokowi menyatakan, kerja detail itu juga diperlukan dalam mengatasi inflasi.

Jika di negara lain inflasi hanya menjadi urusan bank sentral, di Indonesia inflasi harus diselesaikan dengan kolaborasi banyak pihak, baik otoritas moneter, otoritas fiskal, hingga pemerintah daerah.

"Sebulan yang lalu saya sudah perintahkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk ikut memakai APBD, menutup dari APBD ongkos transportasi dari produsen ke pasar, dari produsen ke konsumen. Dua-duanya bergerak bersama-sama, otoritas moneter bergerak, otoritas fiskal bergerak, kemudian daerah juga bergerak," paparnya.

Berlangsung lama

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, guncangan terhadap perekonomian global diprediksi akan berlangsung lama hingga 2024.

Hal itu disebabkan ancaman inflasi dan stagflasi yang menekan daya beli masyarakat, ditambah geopolitik Rusia dan Ukraina yang tak berkesudahan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved