Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Pentingnya Jam Tambahan untuk Anak Kelas 1 SD

Membaca dan menulis adalah keterampilan paling dasar yang harus dimiliki siswa karena berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Indrawati,S.Pd.SD., Guru SD Negeri Damarkasiyan, Kab. Wonosobo 

Oleh: Indrawati,S.Pd.SD., Guru SD Negeri Damarkasiyan, Kab. Wonosobo

Membaca dan menulis adalah keterampilan paling dasar yang harus dimiliki siswa karena berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa.

Membaca merupakan faktor penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran, apapun mata pelajarannya kegiatan membaca tidak bisa terpisah.

Bahkan ada yang mengatakan budaya literasi membaca tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.

Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan.

Kondisi SD Negeri Damarkasiyan saat ini, masih ada siswa yang mengalami kesulitan belajar  membaca permulaan.

Penyebabnya karena kurangnya perhatian anak di rumah yang orangtuanya banyak yang bekerja sampai sore,tidak ada les tambahan di desa,ada siswa yang belum mampu mengetahui huruf a sampai z.

Pencapaian kompetensi membaca permulaan belum berhasil terkendala akibat kemampuan membaca siswa yang masih rendah, motivasi yang belum maksimal, siswa masih proses transisi dari masa taman kanak-kanak ke usia SD dan jam mengajar yang masih terbatas.

Oleh karena itu, guru melakukan inisiatif dengan menambah jam mengajar anak agar kesulitan membaca anak dapat teratasi dengan baik.

Kelas 1 SD merupakan gerbang bagi siswa memasuki dunia pendidikan. Siswa harus mampu membaca dengan lancar.

Supaya siswa mampu menyerap informasi dengan baik. Dengan membaca dapat mengurangi kesulitan belajar siswa. Membaca merupakan kegiatan menerjemahkan lambang yang tertulis sehingga memiliki makna bagi pembaca.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca. Hodgson (Tarigan, 2008:7).

Sebelum memutuskan adanya jam tambahan, guru telah meminta ijin pada wali murid kelas 1 dan kepala sekolah. Mereka antusias dan mendukung siswa supaya mau mengikuti jam tambahan atau les.

Dengan demikian anak sudah siap mengikuti jam tambahan/les. Les dibagi 3 tahap. Tahap pertama untuk anak yang sudah lancar membaca, tahan kedua untuk anak yang belum lancar membaca dan tahap ketiga untuk anak yang belum mampu membaca huruf atau belum mampu membaca. Untuk tahap pertama  dan kedua hanya 1 minggu 1 kali.

Untuk tahap ketiga waktu lebih banyak kurang lebih 1 minggu 4 kali. Hal itu bertujuan agar anak yang tadinya belum mampu membaca dapat mengenal huruf dan membaca dengan lancar. Jam tambahan dilakukan setelah pembelajaran selesai dengan durasi 1 kali pertemuan kurang lebih 1 jam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved