Berita Semarang
14 Titik Rawan Bencana di Kota Semarang Mulai Dipantau Nonstop, Mbak Ita: Semua Harus Gercap
Data dari BPBD Kota Semarang, dari total EWS yang ada, 2 di antaranya digunakan untuk mendeteksi bencana tanah longsor.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
Selain di wilayah DAS Jatibarang Mijen, Bendanduwur Gajahmungkur, Pudak Payung Banyumanik, Karangtempel Semarang Timur, dan Mayangsari Ngaliyan.
Wilayah rawan banjir di Kelurahan Karangroto Genuk, Meteseh Tembalang, Wates dan Wonosari Ngaliyan, Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, dan Plumbon Kecamatan Tugu juga telah terpasang EWS.
EWS yang terpasang dijelaskan Winarnoso dimonitor oleh petugas BPBD Kota Semarang selama 24 jam.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Semarang, Penumpang Ojol Tewas di Jatingaleh Banyumanik
"EWS adalah program BPBD sesuai misi kepala daerah sebagai peningkatan peringatan bencana secara dini," katanya.
Dia menuturkan, tahun depan EWS yang ada akan kembali ditambah di beberapa titik.
"Kemungkinan akan ada penambahan 10 EWS, dimana 7 untuk mendeteksi banjir dan sisanya bencana tanah longsor," jelasnya.
Wacana penambahan EWS juga pernah disampaikan oleh DPRD Kota Semarang.
Pasalnya, deteksi bencana dini sangat krusial guna meminimalisir dampak bencana banjir maupun tanah longsor.
"Kami mendukung penuh penambahan EWS yang ada untuk mengurangi dampak bencana," kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif beberapa waktu lalu.
Baca juga: Resmi, Pengurus Lantik 101 Anggota KAHMI di Kota Semarang.
Afif berujar, wilayah rawan bencana banjir dan longsor jadi fokus pantauan saat memasuki musim penghujan.
"Adanya EWS bisa digunakan sebagai peringatan."
"Jadi masyarakat bisa melakukan antisipasi lebih dini dan siaga untuk mencari lokasi lebih aman sebelum terjadi bencana," tambahnya.
Terpisah Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, juga meminta jajaran cepat merespon jika terjadi bencana.
"Harus garcep, semua saling bantu, seperti beberapa waktu lalu saat Sungai Beringin meluap semua jajaran bahu-membahu untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," jelasnya.
Plt Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu juga meminta ada prioritas dalam penanganan bencana.