Berita Semarang
Duduk Perkara Santriwati Asal Grobogan Kabur Jadi PRT di Semarang, Terungkap Alasan KD
Seorang santriwati asal Grobogan, Jawa Tengah kabur dari pondok pesantren di Demak.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang santriwati asal Grobogan, Jawa Tengah kabur dari pondok pesantren di Demak.
KD, remaja Grobogan memilih kabur ke Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi seorang pembantu rumah tangga.
Namun baru beberapa hari bekerja, KD sudah didatangi polisi dan dikembalikan ke orangtuanya di Grobogan.
Baca juga: Naysilla Mirdad Dkk Menyapa Penonton di Semarang, Alhamdullillah Film Inang Sudah Tembus 600 Ribu
Baca juga: Murka Banget, Rizky Billar Suami Lesti Kejora Tunjuk Indra Tarigan Laporkan 3 Sosok Ini, Ada Nama SM
Baca juga: Baru Kerja di Rumah Mewah Hitungan Jam, Remaja Putri Asal Grobogan Sudah Dibawa Polisi, Ini Kisahnya
Seorang remaja putri berinisial KD (13) kabur dari pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Brakas, Dempet, Kabupaten Demak.
Ia kabur ke Kota Semarang lalu bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di sebuah rumah mewah di Jalan Sinabung, Wonotingal, Candisari, Kota Semarang.
KD memiliki niat baik ingin membantu perekonomian keluarga namun tindakan itu membuat orangtuanya khawatir sebab ia tak ada kabar.
Orangtuanya lantas melapor ke Polres Demak untuk dapat menemukan anaknya.
"Ya kabur dari pondok lalu kerja di Semarang, motifnya mau bantu ekonomi keluarga , si anak ingin kerja biar bisa bantu orang tua," ujar Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto kepada Tribunjateng.com, Jumat (21/10/2022).
Remaja putri tersebut merupakan warga Karangrayung, Grobogan.
Orangtuanya hanya bekerja sebagai petani.
Mereka memasukan korban ke pondok pesantren di Demak untuk menuntut ilmu.
Ayah KD, Purnomo (41) yang mengantarkan anaknya ke sebuah ponpes di Desa Brakas Dempet, Demak pada Minggu (16/10/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Pihak ponpes menginformasikan bahwa korban meninggalkan ponpes pada keesokan harinya.
Selang dua hari Kemudian, Selasa (18/10/2022), pihak keluarga mendatangi ke Polsek Candisari.
Hasil penyelidikan polisi korban berada di wilayah tersebut.
"Ya kami mendapatkan informasi itu lalu melakukan penyelidikan dan pencarian atas laporan tersebut, memang benar korban ketemu di Wonotingal," katanya.
Ia menyebut, korban kabur ke daerah Semarang menggunakan bus trans Jateng.
Korban turun di daerah Banyumanik lalu ditolong oleh seorang petugas tiket bus.
Iba dengan korban, petugas itu lalu menyalurkannya ke jasa penyalur pembantu rumah tangga sebab korban menyatakan ingin bekerja.
"Nah, pemilik rumah yang di Wonotingal, Candisari saat itu sedang cari PRT, bekerjalah korban di tempat itu tapi masih hitungan jam," ungkapnya.
KD kemudian dibawa ke Polsek Candisari untuk dikembalikan ke orangtunya.
"Ya kami serahkan ke ortunya dan perkara itu juga kamu serahkan ke Polres Demak," tuturnya. (Iwn)
Baca juga: Ngaku Anggota Densus 88, Pria Grobogan Tipu Warga Cilacap Rp 700 Juta yang Ingin Jadi Polisi