Berita Blora

KIE Kelompok Jadi Upaya Strategis Tingkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Terkait KB Pasca Persalinan

Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kelompok menjadi upaya strategis meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait KB pasca persalinan.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
(Dok. Humas Penyuluh KB Kecamatan Cepu)
Narasumber Dyah Agustin Catur Putri, selaku Penyuluh KB Ahli Pertama Balai Penyuluhan KB Kecamatan Cepu dan Aprilia Nurul Chusna selaku Bidan Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu saat kegiatan KIE Kelompok dengan Sasaran 8 ibu hamil di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu, Kab. Blora   

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kelompok menjadi upaya strategis meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait KB pasca persalinan

Dengan sasaran 8 ibu hamil di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu beberapa waktu yang lalu, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait fenomena sundulan di masyarakat, kehamilan tidak diinginkan dan metode KB pasca persalinan.

Kegiatan diawali dengan mengerjakan Pre-Test dan diakhiri dengan mengerjakan Post-Test terkait materi yang disampaikan oleh narasumber, sehingga dapat diketahui adakah peningkatan pengetahuan audiens terkait KB pasca persalinan.

Baca juga: Hasil Denmark Open Fajar/Rian dan Marcus/Kevin Tembus Indonesia Final Sama-sama Kalahkan Malaysia

Baca juga: Kemeriahan Kirab Akbar Hari Santri Nasional 2022 di Pati, Jumlah Peserta Melebihi Ekspektasi

Baca juga: Resmi, Pengurus Lantik 101 Anggota KAHMI di Kota Semarang.

Aprilia Nurul Chusna, Bidan Desa Sumberpitu sekaligus narasumber kegiatan tersebut mengatakan, sundulan atau kesundulan adalah kejadian kelahiran dengan jarak yang dekat, dimana ibu pasca salin masih menyusui ekslusif atau dengan kata lain, usia anak masih 6 bulan. 

"Kejadian sundulan masih banyak ditemukan, salah satu penyebabnya yaitu tidak rutin mengkonsumsi Pil KB dan Pasangan Usia Subur (PUS) tidak mengetahui ovulasi atau kembalinya kesuburan Ibu Bersalin tidak dapat diprediksi, namun biasanya terjadi mulai 34 hari Pasca Persalinan," ucapnya, Jumat (21/10/2022). 

Hal ini menyebabkan pada masa menyusui, seringkali ibu pasca persalinan mengalami kehamilan. 

Nurul berpesan, sebaiknya kontrasepsi sudah digunakan sebelum aktifitas seksual dimulai setelah masa Nifas.

Narasumber Dyah Agustin Catur Putri, selaku Penyuluh KB Ahli Pertama Balai Penyuluhan KB Kecamatan Cepu dan Aprilia Nurul Chusna selaku Bidan Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu saat kegiatan KIE Kelompok dengan Sasaran 8 ibu hamil di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu, Kab. Blora
Narasumber Dyah Agustin Catur Putri, selaku Penyuluh KB Ahli Pertama Balai Penyuluhan KB Kecamatan Cepu dan Aprilia Nurul Chusna selaku Bidan Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu saat kegiatan KIE Kelompok dengan Sasaran 8 ibu hamil di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu, Kab. Blora ((Dok. Humas Penyuluh KB Kecamatan Cepu) )

"Oleh karena itu, Ibu Pasca Persalinan perlu ber-KB seawall mungkin setelah persalinan. Ber-KB Pasca Persalinan, Ati lan Pikiran Anteng, Urip Tambah Tentrem," terangnya. 

Penyuluhan KB Kecamatan Cepu, Dyah Agustin Catur Putri, selaku narasumber berikutnya, ia melakukan Brain Storming kepada audiens dengan menuliskan jawaban pertanyaan kedalam kertas warna dan menempelkan jawaban tersebut keatas Kertas dan dilakukan pembahasan dua arah. 

Pertanyaan tersebut yaitu : Berapa jumlah anak yang diinginkan?, Apakah Dampak Kehamilan yang Tidak Diinginkan? Dan Pentingkah Ibu Pasca Persalinan menggunakan KB Pasca Persalinan? serta Berikan Alasannya. 

Kegiatan ini perlu dilaksanakan guna mengenalkan isu penting pada audiens terkait perencanaan berkeluarga termasuk didalamnya perencanaan jumlah anak, dampak meluas yang dihasilkan dari Kehamilan yang tidak diingikan serta pentingnya ibu hamil untuk ber-KB pasca persalinan

Kegiatan Brain Storming ini dapat meningkatkan Awareness ibu hamil dalam mengidentifikasi isu penting selama masa kehamilan hingga mengetahui upaya penyelesaian masalah tersebut atau dengan kata lain terwujudnya pemberdayaan ibu hamil. 

Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan penyampaian materi Beberapa Jenis Metode KB Pasca Persalinan beserta Mitosnya. Metode KB Pasca Persalinan terdiri dari :

Metode Operasi Wanita (MOW)/ Steril Wanita/ Tubektomi (99 persen mencegah kehamilan, cocok bagi Pasangan Usia Subur yang udah tidak ingin memiliki anak lagi); Intra Uterine Device (IUD)/ Spiral yang 99 % efektif mencegah kehamilan selama 8 tahuntahun. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved